Selasa 19 Dec 2023 12:03 WIB

Sesumbar Wakil Kapten Urawa Red Diamonds, Siap Beri Kejutan untuk Manchester City

Urawa Red akan bertarung dengan Man City pada Rabu dini hari WIB.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Para pemain Urawa Red Diamonds.
Foto: EPA-EFE/ALI HAIDER
Para pemain Urawa Red Diamonds.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Gelandang Urawa Red Diamonds Ken Iwao tak sabar menjelang semifinal Piala Dunia Antarklub 2023. Timnya akan menghadapi Manchester City di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (20/12/2023) pukul 01.00 WIB. 

Ken antusias menatap pertandingan ini. Mereka meladeni ketangguhan juara Eropa. Sebuah kesempatan langka yang tak ingin dilewatkan.

Baca Juga

"Saya tidak sabar menunggu peluit dimulainya pertandingan berbunyi," kata sosok yang menjabat sebagai wakil kapten Urawa Red itu, dikutip dari FIFA.com, Selasa (19/12/2023).

Ia menyadari apa yang ada di benak penikmat sepak bola. Terutama bagi orang-orang yang datang langsung ke arena. City lebih mendapat sorotan. Sementara Urawa Red hanya berstatus underdog. 

Justru di situlah tantangannya. Ken berpendapat, mereka punya potensi untuk membuat kejutan. "Tidak diragukan lagi, sebagian besar penggemar di sana mengharapkan kemenangan di pihak City. Namun saya senang mendapat kesempatan ini dan membuktikan bahwa mereka salah," ujar Ken.

Anak asuh Maciej Skorza mendapat energi positif dari pendukung sendiri. Itu sudah terlihat sejak jawara Asia ini menaklukkan Wakil Meksiko Club Leon pada laga perempat final. Secara pribadi, sang gelandang siap memberikan segalanya.

Ia merasakan sensasi seperti pesepak bola profesional pada umumnya. Semua ingin menghadapi yang terbaik. Setelah sekian lama menjalani karier, Ken akhirnya mencapai momen itu.

"Ini mungkin terdengar klise, tapi ini termasuk jenis pertandingan yang saya impikan untuk dimainkan sejak saya masih kecil," ujar sosok berusia 35 tahun itu.

Selain 'dibantu' pendukung sendiri, Urawa Red punya modal untuk meredam the Citizens. Menurut Ken pertahanan yang solid adalah kunci. Disiplin menjadi harga mati.

Jika fokus mereka tidak terganggu, segala sesuatu bisa terjadi. Pada saat yang sama, anak asuh Maciej Skorza tetap mengais peluang lewat skema serangan balik.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement