Selasa 19 Dec 2023 14:58 WIB

Soal Gaji Karyawan PTDI, Erick Thohir Tegaskan tak Ada Pemotongan

PTDI sebelumnya mengeluarkan surat edaran terkait kebijakan mencicil gaji karyawan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait isu soal BUMN di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait isu soal BUMN di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, tidak ada pemotongan gaji pada karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Untuk diketahui, perusahaan pelat merah itu kini tengah mencicil gaji para karyawannya.

"Permasalahan gaji PTDI, ini saya laporan dari mereka, jelas tidak ada pemotongan. Sudah dibicarakan akan dibayarkan bertahap, karena mereka ada cash miss," kata Erick kepada wartawan di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, cash miss yang dimaksud, yakni terdapat pembayaran yang tidak masuk tepat waktu. Dia menyampaikan, perusahaan pun sudah membicarakan masalah gaji tersebut ke perwakilan karyawannya.

PTDI sebelumnya mengeluarkan surat edaran terkait kebijakan mencicil gaji karyawan. Dalam surat tersebut dijelaskan, penjualan persediaan material tidak terpakai (dead stock) dan penerimaan uang muka dari konsumen yang dialokasikan atau digunakan sebagai sumber pembayaran gaji sampai saat ini masih berproses.

PTDI merupakan produsen pesawat terbang pertama dan satu-satunya di Tanah Air bahkan di Asia Tenggara. Baru-baru ini, perseroan menargetkan Thailand guna memperluas cakupan penjualan pesawat angkut ringan NC-212i di pasar Asia Tenggara.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan mengatakan, ada potensi untuk menjual delapan pesawat NC-212i ke Thailand. Dia melanjutkan, pesawat NC-212i selain dibeli Pemerintah Indonesia, juga oleh Filipina dan Vietnam. Disebutkan, Filipina membeli sebanyak enam pesawat. Sebelumnya, negara tersebut sudah membeli tiga, maka totalnya menjadi sembilan pesawat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement