Selasa 19 Dec 2023 16:35 WIB

Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya

Dari 11 komoditas sasaran tim sidak, tiga bahan pokok yang mengalami defisit.

Tim Satgas Pangan Jabar dan Pusat, serta Dinas Ketahanan Pangan Jabar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar besar di wilayah Bandung Raya.
Foto: dok. Republika
Tim Satgas Pangan Jabar dan Pusat, serta Dinas Ketahanan Pangan Jabar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar besar di wilayah Bandung Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Satgas Pangan Jabar dan Pusat, serta Dinas Ketahanan Pangan Jabar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar besar di wilayah Bandung Raya (Kota Bandung dan Kota Cimahi). Ketiga pasar yang disidak tim Satgas Pangan yaitu Pasar Kosambi Jl A Yani dan Pasar Sederhana Jl Jurang, Kota Bandung, sera Pasar Atas Kota Cimahi. Dari 11 komoditas yang menjadi sasaran tim sidak, terdapat tiga bahan poko yang mengalami defisit.

Sidak ini dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. ‘’Dari 11 komoditas yang jadi sasaran sidak kita, ada tiga jenis yang mengalami defisit,’’kata Ketua Satgas Pangan Jabar, Kombes Pol Deni Okvianto, SIK, yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023). Dalam sidak ini Satgas Pangan Pusat menerjunkan dua personel yaitu Kombes Pol Eko Sulistyo Basuki,  SIK dan Kombes Pol Roland Ronaldy, SIK.

Ketiga komoditas yang mengalami deficit, kata Deni, yaitu cabai rawit merah, telur ayam, dan gula putih. Dari hasil penelusuran tim Satgas Pangan, kata dia, penyebab terjadinya desifit ketiga jenis komoditas tersebut yaitu karena faktor cuaca (El Nino). 

‘’Ini juga bertepatan dengan musim panen holtikultura sehingga pasokan mulai menipis dan mendorong peningkatan harga. Juga penurunan lahan produksi tebu dan penyerapan bantuan sosial komoditi telor ayam menjadi penyebab deficit,’’ kata Deni dalam keterangannya yang diterima Republika.co. Selasa (19/12/2023).

Sementara delapan komoditas yang mengalami surplus yaitu beras medium dan beras SPHP (Stabil Pasokan Harga Pasar) yang dikeluarkan Bulog, bawang merah, bawang putih, kedelai, daging sapi, daging ayam, dan minyak goreng. ‘’Dari hasil sidak tersebut disimpulkan untuk ketersediaan stok bahan pokok di Pasar Kota Bandung dan Kota Cimahi masih tercukupi,’’ ujar Deni.

Dari hasil pengecakan Tim Satgas Pangan, lanjut Deni,  beras medium di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 5.000 kg, beras medium didapatkan dari Bulog dengan harga Rp. 13.000 per kilogram dan di jual ke konsumen dengan harga Rp. 13.500. Stok beras SPHP di Komplek Pergudangan Bulog Cisaranteun Kota Bandung memiliki jumlah stok 185kg.

Komoditi cabai rawit merah di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 770 kg, cabai rawit merah didapatkan dari hasil panen wilayah Garut dan Majalengka dengan harga Rp. 70.000 per kilogram dan di jual ke konsumen dengan harga Rp. 90.000.  Bawang putih di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 800 kg, bawang putih didapatkan dari hasil panen wilayah Kabupaten Bandung dengan harga Rp 35.000, dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 40.000.  Komoditi bawang mera di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 600 kg, bawang merah didapatkan dari hasil panen wilayah Kabupaten Bandung dengan harga Rp 32.000 dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 35.000.

Komoditi kedelai  di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 500 kg, didapatkan dari hasil panen wilayah Kabupaten Kuningan dengan harga Rp 16.000 per kilogram dan di jual ke konsumen dengan harga Rp. 20.000. Telur ayam ras di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 1.100 kg. Telur ayam ras didapatkan dari Blitar, Jawa Timur dengan harga Rp 25.000  dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 27.500.

Untuk daging ayam ras di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 500 kg, komoditas ini didapatkan dari peternak lokal dengan harga Rp 31.000 dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 34.000. Komoditi daging sapi hasil pengecekan di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 450 kg, dan didapat dari Lampung dan  Jawa Tengah dengan harga Rp 125.000 ,dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 140.000

Sementara untuk gula pasirmemiliki stok sebesar 600 kg dan didapatkan dari Jawa Timur dengan harga Rp 16.000 dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 18.000. sedangkan untuk minyak goreng di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 800 liter didapatkan dari Jakarta dengan harga Rp 16.000, dan di jual ke konsumen dengan harga Rp 18.000. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement