Selasa 19 Dec 2023 17:01 WIB

Tingkatkan Literasi, Baznas Luncurkan Buku Meneroka Riset Zakat Kontemporer

Peluncuran buku bertujuan agar keilmuan masyarakat terkait zakat terus berkembang

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan buku kompilasi hasil penelitian alumni Beasiswa Riset Baznas dengan judul Meneroka Riset Zakat Kontemporer.
Foto: dok Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan buku kompilasi hasil penelitian alumni Beasiswa Riset Baznas dengan judul Meneroka Riset Zakat Kontemporer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan buku kompilasi hasil penelitian alumni Beasiswa Riset Baznas dengan judul "Meneroka Riset Zakat Kontemporer". 

Buku tersebut diluncurkan oleh Ketua Baznas RI Prof KH Noor Achmad, di Gedung Baznas RI, Jakarta, Senin (18/12/2023). Kegiatan juga dilanjutkan dengan Pembinaan Perdana Beasiswa Riset Baznas Tahun 2023.

Turut hadir Deputi II Baznas RI H Muhammad Imdadun Rahmat, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bapak Prof M Arief Mufraini, Direktur Riset Makroekonomi dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional Zamroni Salim, Direktur Pendistribusian Baznas RI Ahmad Fikri, dan peserta beasiswa riset serta Beasiswa Filantropi Islam Baznas Tahun 2023.

Dalam sambutannya, Ketua Baznas RI Prof KH Noor Achmad menyampaikan apresiasi kepada para alumni Beasiswa Riset Baznas atas diterbitkannya buku Meneroka Hasil Riset Zakat Kontemporer. 

"Tahun ini Baznas menjadikan beasiswa sebagai program prioritas nasional, terkhusus terkait riset atau hal-hal yang berkaitan dengan ilmiah karena literasi zakat di Indonesia masih kurang," ujar Kiai Noor. 

Kiai Noor mengatakan, peluncuran buku dan pembinaan beasiswa riset yang dilaksanakan oleh Baznas ini bertujuan agar keilmuan masyarakat terkait zakat terus berkembang.

"Kami mengharapkan seluruh mahasiswa dapat memiliki karakter ilmiah yang mampu berpendapat dengan landasan yang jelas dan valid tidak hanya sebatas dari apa yang di dengar, sebab mahasiswa bukan pendongeng namun seorang ilmuwan yang harus dapat mempertanggungjawabkan setiap perkataannya," ucap dia. 

Kiai Noor juga berharap, di masa depan mahasiswa dan mahasiswi yang saat ini masih berada di status ekonomi menengah ke bawah dapat menjadi seorang Muzakki yang membayarkan zakatnya kepada Baznas. Sehingga tujuan utama program Beasiswa yaitu MOM (Moving Out Mustahik) atau Mustahik to be Muzaki dapat terwujud. 

Sementara itu, Deputi II Baznas RI H Muhammad Imdadun Rahmat, M.Si menyampaikan, meskipun buku ini terdapat kata ‘Zakat’ namun tema penelitian di dalam buku ini cukup beragam, tidak hanya terkait ZIS dan DSKL, namun juga membahas disabilitas, kemiskinan, SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), pendidikan dan peran teknologi yang merupakan tema prioritas dari Beasiswa Riset Baznas.

Menurutnya, beberapa riset dalam buku tersebut telah terpublikasi di jurnal internasional dan nasional terindeks scopus. "Untuk itu, kami berharap kepada rekan-rekan penerima Beasiswa Riset Baznas tahun 2023 baik kategori Umum dan Mazawa (Manajemen Zakat dan Wakaf) nantinya dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas sehingga dapat kembali terbit buku kompilasi edisi ke-2," jelasnya. 

Program Beasiswa Riset Baznas telah dilakukan sejak 2019. Setiap tahunnya Baznas memberikan bantuan riset untuk penelitian tugas akhir bagi mahasiswa S1, S2 maupun S3. Secara khusus Baznas juga memberikan beasiswa dalam program studi Manajemen Zakat dan Waqaf (Mazawa) yang bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement