Selasa 19 Dec 2023 19:26 WIB

Israel Terus Sasar Rumah Sakit, Pejabat PBB: Situasinya di Luar Nalar

Pasien Palestina tidak mendapat pasokan kebutuhan dasar di rumah sakit.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, terlihat dari kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza selatan, 18 Desember 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, terlihat dari kamp pengungsi Al Nusairat, Jalur Gaza selatan, 18 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Pejabat PBB menyuarakan kemarahan dan ketidakpercayaan situasi di rumah sakit di Gaza. Di mana korban luka tidak mendapat pasokan kebutuhan dasar dan seorang anak yang diamputasi tewas dalam serangan Israel.

"Saya sangat marah, anak yang sedang pemulihan usai diamputasi di rumah sakit meninggal di rumah sakit tersebut," kata James Elder dari badan anak-anak PBB (UNICEF), Selasa (19/12/2023).

Baca Juga

Ia menambahkan rumah sakit Nasser satu-satunya rumah sakit besar yang masih beroperasi di Gaza ditembak dua kali dalam 48 jam. Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris menggambarkan situasi di rumah sakit-rumah sakit di Gaza di luar nalar dan tidak masuk akal.

Negara-negara Barat yang memberikan dukungan penuh pada Israel untuk menggempur Gaza sebagai balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu semakin kritis terhadap operasi militer itu. Terutama karena tingginya korban jiwa sipil yang tewas akibat serangan Israel.

Sebelumnya dilaporkan dalam konferensi pers di Tel Aviv, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan ia berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengenai cara mengurangi kerugian terhadap warga sipil yang terjebak dalam medan pertempuran di Jalur Gaza. Mereka juga membahas transisi dari pertempuran skala besar menjadi konflik intensitas yang lebih kecil.

Setiap operasi akan ada...

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement