Selasa 19 Dec 2023 20:41 WIB

Paha Bagian Dalam Terasa tak Nyaman? Waspada Gejala Peradangan Prostat

Peradangan prostat lebih sering pada usia di bawah 50 tahun.

Red: Qommarria Rostanti
Pria mengalami peradangan prostat (ilustrasi). Jika Anda mengalami rasa tak nyaman di paha bagian dalam, maka patut mewaspadai peradangan prostat.
Foto: www.freepik.com.
Pria mengalami peradangan prostat (ilustrasi). Jika Anda mengalami rasa tak nyaman di paha bagian dalam, maka patut mewaspadai peradangan prostat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda mengalami rasa tidak nyaman di bagian dalam paha? Rasa sakit yang tak bisa ditunjuk secara langsung lokasinya oleh pasien namun terkadang dirasakan hingga anus menjadi sebagian dari gejala peradangan prostat atau prostatitis.

"Khas sekali biasanya pasien datang tidak mendeksripsikan atau secara langsung menunjuk di mana lokasi nyerinya. Dia hanya bilang enggak nyaman saja kadang sampai ke anus," kata dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah - Pondok Indah dr Hilman Hadiansyah, Sp.U di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga

Prostat merupakan kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih. Peradangan pada kelenjar ini paling sering disebabkan bakteri dan bisa berlangsung kurang dari tiga bulan atau akut dan lebih dari tiga bulan atau kronik.

Berbicara lebih lanjut mengenai gejala, nyeri di daerah selangkangan, mulut zakar, dan sensasi seperti terbakar di ujung kepala penis saat buang air kecil termasuk di antaranya. "Juga pasien ada demam, artinya perlu dirawat," kata Hilman.

Selain itu ada keluhan LUTS atau Lower Urinary Tract Symptom yakni gejala saluran kemih bagian bawah seperti sering buang air kecil, pancaran urine lemah sehingga butuh sedikit mengejan, terkadang ada darah pada sperma, ada darah di urine dan sensasi rasa terbakar. Gejala LUTS yang juga bisa jadi gejala peradangan prostat yakni nyeri saat buang air kecil, sulit menahan buang air kecil serta disfungsi ereksi karena ada keluhan di area pelvis sehingga ereksinya terganggu.

Prostatitis dapat terjadi pada setiap usia tetapi lebih sering pada usia di bawah 50 tahun dan sebanyak 8,2 persen laki-laki akan mengalami kondisi ini selama hidupnya. "Penyebab paling sering itu infeksi bakteri. Misalnya sering menahan buang air kecil, ini sering terjadi pada pasien yang di perjalanan jauh kena macet, abis itu buang air kecil kok perih. Kemudian misalnya trauma pada area pelvis atau selangkangan," kata dia.

Selain infeksi bakteri, trauma dan penyebab peradangan prostat bisa juga tak bisa diketahui. Lelaki dengan daya tahan tubuh turun atau pasien diabetes yang daya tahan tubuhnya tidak sekuat orang sehat termasuk kelompok yang berisiko terkena prostatitis. Mereka yang memiliki riwayat prostatitis, infeksi kandung kemih berulang dan usai menjalani biopsi prostat namun tidak bersih sehingga ada transmisi kuman juga berisiko terkena peradangan prostat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement