REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Militer Israel telah mengubah Rumah Sakit Al Awda di utara Jalur Gaza menjadi barak militer, demikian sebut Kementerian Kesehatan di wilayah kantung Palestina yang terkepung itu pada Selasa (19/12/2023).
Dalam pernyataannya, juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan militer Israel menahan 240 warga Palestina, termasuk 80 petugas medis, 40 pasien, dan 120 lainnya yang mengungsi di dalam rumah sakit.
Dia juga mengatakan orang-orang Palestina yang berada di dalam rumah sakit terjebak tanpa ada air, makanan, dan obat-obatan. Selain itu, militer Israel juga melarang pergerakan antarunit di rumah sakit.
Al-Qudra mengatakan pasukan Israel telah menangkap enam pegawai rumah sakit, termasuk direktur rumah sakti Ahmed Muhanna dan seorang pasien.
Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Setidaknya 19.453 warga Palestina telah terbunuh dan 52.286 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara lebih dari 130 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina di Gaza, menurut data resmi.