Rabu 20 Dec 2023 05:25 WIB

Jusuf Kalla Resmi Dukung Anies-Imin di Pilpres 2024 

JK menilai pasangan Anies adalah orang yang tepat pimpin Indonesia ke depan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 M Jusuf Kalla (JK) bersama bacapres Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan dan Jubir Sudirman Said.
Foto: Antara
Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 M Jusuf Kalla (JK) bersama bacapres Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan dan Jubir Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla atau JK resmi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' dalam Pilpres 2024. JK menilai pasangan AMIN merupakan pemimpin yang tepat untuk Indonesia ke depan. 

"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12/2023) di Makassar, M Jusul Kalla menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Juru Bicara JK, Husain Abdullah, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023). 

 

Husain menjelaskan, selama ini JK menyampaikan bahwa ia netral. Meski begitu, wapres RI ke-10 dan 12 itu mengaku tetap punya pandangan politik. "Pak JK tentunya memiliki pilihan politik. Dan berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan. Bagi JK yang dua periode menjabat sebagai wapres RI untuk dua presiden berbeda, Anies adalah murid politiknya," katanya menerangkan. 

 

Anies dinilai memiliki keluasan pengetahuan, pengalaman, kejujuran, serta integritas. Eks gubernur DKI Jakarta itu dianggap memiliki keunggulan di aspek-aspek tersebut. 

 

Karakter pemimpin tak pemarah

 

Husain melanjutkan, JK tidak ingin mengomentari calon lainnya. Tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik, tidak pemarah, dan jika dikritik terbuka serta bisa menerima dan tenang. 

 

 Sebab, lanjutnya, di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin...

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement