Rabu 20 Dec 2023 15:33 WIB

Kembali ke Masa Lalu, Volkswagen Pakai Lagi Tombok Fisik

Pembaruan teknologi tak selalu bagus, tombol sentuhan banyak dikritik konsumen.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Stasiun pengisian daya Volkswagen ditampilkan di pameran Auto Shanghai, di Shanghai, Cina 18 April 2023.
Foto: Reuters
Stasiun pengisian daya Volkswagen ditampilkan di pameran Auto Shanghai, di Shanghai, Cina 18 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era kecanggihan teknologi, tentu banyak produsen berlomba menghadirkan layanan terbaik. Namun dalam kasus tertentu, pembaruan teknologi tidak selalu merupakan ide baik, termasuk untuk fitur dalam kendaraan seperti mobil. 

Perusahaan otomotif asal Jerman Volkswagen kembali pada tombol fisik sentuh. Sebab tombol sensitif sentuhan (touch-sensitive buttons) tampaknya banyak dikritik konsumen.

Baca Juga

Seperti yang terlihat di Volkswagen City Studio di Kopenhagen, ID, mobil listrik konsep 2all Volkswagen kini memiliki interior yang sedikit diperbarui. Perubahan paling menonjol adalah kembalinya tombol fisik di bawah layar sentuh tengah.

Menurut desainer interior merek tersebut, Darius Watola, ini akan menjadi "pendekatan baru untuk semua model" berdasarkan "masukan terbaru dari pelanggan". Hal itu terutama bagi konsumen Eropa yang menginginkan "lebih banyak tombol fisik".

Dalam wawancara peluncuran Tiguan Autocar pada bulan Juni, CEO Volkswagen Thomas Schäfer telah mengakui kritik pelanggan atas ketergantungan yang berlebihan pada kontrol sentuh, yaitu pada Golf Mk8 dan ID.3, belum lagi tren yang sama di industri otomotif. Sang eksekutif bahkan mengatakan pendekatan yang sangat touchable sebelumnya, dan didukung oleh pendahulu, Herbert Diess, "pasti menimbulkan banyak kerusakan” dalam hal loyalitas pelanggan.

"Entry Volkswagen yang diperbarui mengemas motor 223HP yang dapat melaju hingga 62MPH dalam waktu kurang dari tujuh detik," demikiak seperti dikutip dari laman Engadget, Rabu (20/12/2023).

Sejauh jangkauannya, mobil ini tampaknya dapat menempuh jarak hingga 280 mil dengan sekali pengisian daya, tetapi dengan baterai 56kWh yang lebih besar dan lebih canggih daripada versi dasar 38kWh. 

Diperkirakan kendaraan listrik konsep ini akan berharga di bawah sekitar 27.300 dolar AS, ketika tiba sebagai model produksi di Eropa pada 2025. Perusahaan juga baru-baru ini memberikan bocoran ID-nya. Model 2all SUV, yang digambarkan sebagai "saudara dari ID.2all", baru akan dirilis pada tahun 2026.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement