Rabu 20 Dec 2023 16:08 WIB

Indonesia Sampaikan Belasungkawa Atas Bencana Gempa yang Guncang Cina

Jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut telah mencapai 131 orang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Setyanavidita livicansera
Seseorang yang terluka akibat gempa menerima perawatan di sebuah rumah sakit di Kabupaten Otonomi Minhe Hui dan Tu Kota Haidong, Provinsi Qinghai, Cina, Selasa (19/12/2023).
Foto: EPA-EFE/XINHUA / Zhang Hongxiang
Seseorang yang terluka akibat gempa menerima perawatan di sebuah rumah sakit di Kabupaten Otonomi Minhe Hui dan Tu Kota Haidong, Provinsi Qinghai, Cina, Selasa (19/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada Cina atas bencana gempa yang melanda provinsi Gansu dan Qinghai. Sejauh ini, setidaknya 131 orang sudah dilaporkan tewas akibat bencana tersebut.

“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa akibat gempa bumi dahsyat di provinsi Gansu dan Qinghai. Hati kami turut berduka bagi semua yang terkena dampak tragedi ini,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat akun X (Twitter) resminya, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga

“Semoga rakyat Cina diberi kekuatan dan ketahanan selama masa yang sulit ini,” tambah Kemlu RI dalam pernyataannya.

Gempa berkekuatan 6.2 skala richter mengguncang Distrik Jisihsan, Linxia Hui, Provinsi Gansu, Cina, Senin (18/12/2023), pukul 23:59 waktu setempat. Efek gempa turut melanda Provinsi Qinghai yang bersebelahan dengan Gansu.

Hingga berita ini ditulis, jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut telah mencapai 131 orang. Sementara korban luka hampir menyentuh seribu orang.

Menurut laporan media pemerintah, gempa turut merusak lebih dari 150 ribu rumah. Jaringan listrik dan infrastruktur lokal lainnya ikut mengalami kerusakan akibat terdampak guncangan gempa. Presiden Cina Xi Jinping telah memerintahkan otoritas di negaranya agar operasi penyelamatan dan evakuasi korban dilakukan secara komprehensif.

Sebanyak 1.500 petugas pemadam kebakaran, 1.500 petugas polisi, 1.000 tentara, dan sekitar 400 petugas medis, dikerahkan ke lokasi terdampak gempa. Jumlah korban jiwa diperkirakan akan bertambah karena masih ada puluhan orang yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan.

Operasi pencarian korban menghadapi tantangan karena suhu dingin di wilayah terdampak. Suhu dilaporkan sempat mencapai -16 derajat Celcius. Kondisi iklim tersebut diprediksi masih akan berlanjut.

Saat ini warga terdampak gempa masih tinggal di tenda-tenda darurat. Mereka masih enggan pulang ke rumah karena takut adanya gempa susulan.

Biro Seismologi Provinsi Gansu mengatakan gempa susulan kuat berkekuatan lima skala Richter masih mungkin terjadi di sekitar wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang. Prediksi itu didasarkan pada karakteristik gempa yang terjadi pada Senin tengah malam lalu. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement