REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kabupaten Aceh Timur mendesak Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) segera merelokasi puluhan imigran Rohingya yang selama ini ditampung di Idi Sport Center (ISC).
"Puluhan imigran Rohingya tersebut tanggung jawab UNHCR. Jadi, kami minta mereka jangan diam saja," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Kabupaten Aceh Timur Teuku Amran di Aceh Timur, Rabu (20/12/2023).
Sebelumnya, sebanyak 50 imigran Rohingya ditampung di ISC setelah diturunkan dari kapal di kawasan pantai Desa Seuneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, pada Kamis (14/12/2023) dini hari sekitar pukul 03.45 WIB.
Sebelum ditampung di pusat olahraga masyarakat Kabupaten Aceh Timur tersebut, puluhan imigran Rohingya itu sempat lari dan bersembunyi di semak-semak sebelum akhirnya ditemukan. Menurut Teuku Amran, langkah-langkah yang harus diambil lembaga PBB tersebut di antaranya segera merelokasi atau memindahkan puluhan imigran Rohingya tersebut dari ISC. Sebab, masyarakat setempat sudah mulai protes dan meminta puluhan imigran Rohingya tersebut segera dipindahkan ke lokasi lain yang dinilai lebih layak.
Teuku Amran mengatakan lokasi tempat penampungan imigran tersebut berada di gedung lapangan futsal. Dan gedung lapangan futsal tersebut juga sedang dalam renovasi.
Lokasi penampungan imigran Rohingya tersebut juga merupakan fasilitas umum yang sering digunakan masyarakat berolahraga. Selama imigran Rohingya ditampung di tempat tersebut, masyarakat tidak bisa berolahraga.
"Kami sesuai tugas pokok dan fungsi menjaga keamanan dan ketertiban umum. Dan kami minta dalam satu dua hari ini, imigran Rohingya tersebut bisa segera dipindahkan," kata Teuku Amran.
Sementara itu, sejumlah mahasiswa mendatangi Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur Mahyuddin guna menyampaikan penolakan terhadap imigran Rohingya yang ditampung sementara di ISC.
"Kami sudah menemui Pj Bupati Aceh Timur meminta segera mengambil langkah konkret dan menentukan waktu kepastian pemindahan puluhan imigran Rohingya dari ISC," kata Raja Abdul Aziz, koordinator mahasiswa yang menemui Mahyuddin.
Mahyuddin mengatakan terus berupaya mencari solusi penanganan puluhan imigran Rohingya yang ditampung di ISC. "Kami telah berkoordinasi dengan UNHCR terkait agar imigran Rohingya tersebut dapat segera direlokasi ke tempat yang lebih layak," kata Mahyuddin.