REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, tidak ada pengaruh signifikan antara tahun politik dengan tingkat hunian atau okupansi hotel secara nasional hingga saat ini. “Kalau bicara skala nasional, tidak terlalu berpengaruh. Biasanya hotel-hotel yang digunakan untuk kegiatan politik atau persiapan Pemilu justru dilakukan di luar ruangan,” ujar Maulana, Rabu (20/12/2023).
Yusran mengatakan, kegiatan safari partai politik atau lembaga-lembaga lain terkait politik hanya berdampak pada hotel-hotel tertentu dan tidak memengaruhi tingkat okupansi hotel secara menyeluruh atau skala nasional. “Dampaknya hanya terjadi pada hotel-hotel yang digunakan untuk kegiatan, dan banyak pula hotel yang tidak digunakan untuk kepentingan tersebut,” imbuh dia.
Dalam kesempatan tersebut, Maulana menambahkan, hingga saat ini juga belum ada dampak antara peningkatan kasus Covid-19 dan tingkat okupansi hotel dalam ranah sektor pariwisata. “Kalau diperhatikan, masyarakat sudah mulai memahami untuk menjaga kesehatan mereka. Masih banyak yang menggunakan masker saat ini pada saat berada di tempat-tempat umum atau keramaian. Jadi, kalau dari sisi dampak negatif terhadap peningkatan kasus, saat ini kami belum melihatnya dan mudah-mudahan tidak akan ada,” ujar Maulana.