Rabu 20 Dec 2023 22:42 WIB

Panen Serentak Cabai, Wabup Garut Berharap Harga di Pasaran Bisa Ditekan

Panen serentak cabai disebut berlangsung di sejumlah daerah Jabar.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Panen cabai.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
(ILUSTRASI) Panen cabai.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Panen cabai berlangsung di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023). Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengharapkan panen cabai di Garut ini, juga sejumlah daerah lainnya, dapat menekan harga komoditas tersebut di pasaran, sekaligus mengendalikan inflasi.

Kabupaten Garut menjadi salah satu lokasi pelaksanaan panen cabai serentak tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar). Panen serentak tingkat Provinsi Jabar pada Rabu ini dipusatkan di Kebun Edukasi Eptilu, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.

Baca Juga

“Ini adalah dalam rangka pengendalian inflasi karena salah satu penyebab inflasi adalah cabai. Cabai di pasaran sekarang, di Garut sendiri, sudah Rp 60 ribu. Kemudian di Jakarta Rp 90 ribu. Jadi ini memang sudah tinggi,” kata Helmi.

Helmi mengatakan, panen serentak cabai ini merupakan tindak lanjut dari High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Panen serentak kali ini disebut berlangsung juga di Kabupaten Cianjur, Ciamis, Majalengka, Bandung, Kuningan, dan Sukabumi.

“Garut ini salah satu produsen terbesar cabai. Kita ada 10 ribu hektare untuk cabai ini. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi penanganan inflasi karena cabai dari sini cukup besar, banyak,” ujar Helmi.

Helmi mengatakan, diharapkan panen serentak cabai ini dapat membantu menurunkan harganya di pasaran. Namun, kata dia, jangan sampai membuat rugi petani. Menurut dia, upaya yang dilakukan pemerintah tentu harus memperhatikan petani agar tetap mendapatkan keuntungan dari hasil usaha taninya.

Di tempat yang sama, Staf Ahli Gubernur Jabar Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dodo Suhendar mengatakan, cabai merupakan salah satu komponen penyumbang inflasi. Sebagaimana arahan penjabat (pj) gubernur Jabar, kata dia, untuk komoditas penyumbang inflasi ini diharapkan bisa dilakukan pengendalian, sehingga harganya turun di pasaran.

“Oleh karena itu, di musim panen ini perlu diinformasikan ke masyarakat bahwa jangan khawatir, cabai ini sekarang sudah mulai panen. Jadi, tidak perlu sampai istilahnya belanja yang banyak, kekhawatiran karena kurang cabai. Sekarang cabai sudah mulai panen,” kata Dodo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement