REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Perusahaan akuakultur di Indonesia eFishery membagikan 200 kilo gram ikan pada kelompok sasaran untuk mendukung penurunan angka prevalensi stunting di Sulsel. "Sebanyak 200 kilo gram ikan tersebut akan disalurkan setiap hari selama 30 hari di Desa Lekopancing, Kabupaten Maros, Sulsel selaku proyek percontohan," kata Head of Regulatory and Government Affairs eFishery, Dita Chandra Murni di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/12/2023).
Menurut dia, pembagian ikan ini adalah bentuk kepedulian dan tujuan eFishery untuk mendukung pemerintah dalam penanganan kasus stunting di Indonesia. Khusus di Sulsel, lanjut dia, inisiatif yang dilakukan eFishery ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Sementara untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, Sulsel menduduki peringkat ke-10 prevalensi balita stunting tertinggi di Indonesia dengan perolehan 27,2 persen pada 2022.
Khusus di Sulsel, terdapat 14 kabupaten dengan prevalensi balita stunting di atas angka rata-rata provinsi. Jika dibandingkan dengan angka stunting nasional yaitu 21,6 persen, Sulawesi memiliki prevalensi yang tinggi.
“Sejalan dengan misi yang dimiliki oleh eFishery, yaitu menyediakan kebutuhan pangan dunia melalui akuakultur, kami harap eFishery dapat selalu tumbuh dan senantiasa mendukung program-program pemerintah," ujarnya. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan dampak signifikan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting tidak hanya di Sulsel, namun juga di wilayah lain.