KALTIMTARA, REPUBLIKA – Proyek pembangunan Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara, IKN terus dikebut. Pada Rabu (20/12/2023), Jokowi meninjau proyek pembangunan hotel itu. Setelah melihat langsung, ia menyatakan optimis dapat rampung dan digunakan pada Agustus 2024.
“Saya ingin melihat proses pembangunan yang sudah groundbreaking September lalu, salah satunya Hotel Nusantara yang selesai 34% setelah kurang lebih tiga bulan,” ujar Jokowi, melalui keterangan resminya.
Jokowi mengaku sangat senang lantaran ada investor dari Balikpapan, dari Kaltim yang ikut berperan dalam pembangunan IKN. “Investasinya besar, sekitar Rp 3 triliun," ujar Jokowi.
Dalam peninjauan itu, turut mendampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Kurator Prmbangunan IKN Ridwan Kamil dan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Hotel Nusantara akan dibangun luasan lahan sekitar 20.164 meter persegi dan tinggi bangunan mencapai 43,10 meter. Bangunan hotel terdiri dari sembilan lantai, memiliki kamar sejumlah 191 unit dengan enam tipe kamar.
Masing-masing tipe kamar, Premier Twin sebanyak 61 unit, Premier King sebanyak 102 unit, Junior Suite sebanyak 14 unit. Ada pula kamar Executive Suite sebanyak 12 unit, Disable Room sebanyak 1 unit, dan President Suite sebanyak 1 unit. Pembangunan hotel ini hasil investasi konsorsium yang diinisiasi Agung Sedayu Group yang terdiri dari sembilan perusahaan swasta dalam negeri senilai Rp 20 triliun.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyatakan pesatnya progress pembangunan milik swasta menjadi bukti nyata pembangunan Nusantara yang telah mendapat atensi dari sejumlah pelaku usaha.
Dengan groundbreaking tahap 3, Otorita IKN semakin optimistis dengan komitmen investor yang kian kuat. Bambang menekankan capaian ini menjadi pijakan kokoh agar pembangunan IKN terus berjalan sesuai rencana. “Momentum ini juga akan mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional serta membuka peluang kerja luas bagi masyarakat.”
Investasi IKN 2023 Capai Puluhan Triliun
Selama ini OIKN telah mengantongi 330 Letter of Intention (LOI) atau surat peminatan investasi dengan sekitar 55 persen investor domestik yang fokus pembangunan sektor sumbu kebangsaan. Saat ini, Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia menjadi empat negara terbanyak yang mengirimkan LOI.
Adapun nilai investasi IKN dalam groundbreaking tahap 1 pada 21-22 September 2023 sebesar Rp 23 triliun. Terdiri dari 10 perusahaan dalam Konsorium Nusantara meliputi Agung Sedayu Group (Lead Konsorsium), Salim Group, Sinar Mas, Pulau Intan, Djarum, BCA Group, Wings Group, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group.
Kemudian, OIKN menggelar groundbreaking Tahap 2 pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi Rp 13,1 triliun. Groundbreaking tahap ini dilakukan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Mayapada Hospital, Pakuwon Group, JIS, Hermina, Bank Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, dan PLN Indonesia. Pada tahap ini juga diresmikan revitalisasi SDN 020 Sepaku yang tanahnya didedikasikan oleh warga setempat.
Pemerintah telah memberi berbagai insentif dan kompensasi pada korporasi yang berminat berinvestasi di IKN yang diatur dalam PP No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasiltias Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di IKN.
Insentif dan kompensasi tersebut antara lain: Pajak penghasilan badan (PPh) badan sebesar 0% selama 10 tahun, Pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar 0%, Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0%, Bea masuk sebesar 0%, Pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 0% selama 10 tahun.
Pembangunan IKN tak hanya menjanjikan kemajuan ekonomi, melainkan turut melestarikan lingkungan. Konsep kota pintar berwawasan lingkungan sebagai kota hutan menjadi prioritas, menandakan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
“IKN bukan sekadar kota, melainkan wujud visi Indonesia maju, inklusif, dan berkelanjutan. Keterlibatan aktif investor menandakan semangat kolektif untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045,” ujar Bambang.
Editor: Rudi Agung