Kamis 21 Dec 2023 11:19 WIB

Houthi 'Ganggu' Israel di Laut Merah, Indonesia Justru Bisa Raup Untung

Dampak yang terjadi di antaranya, harga minyak dunia dan gas alam yang meningkat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Seorang warga Yaman melewati spanduk bergambar bendera Israel dan AS di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang warga Yaman melewati spanduk bergambar bendera Israel dan AS di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan kelompok Houthi Yaman di Laut Merah telah berimbas bagi jalur perdagangan internasional, khususnya pasokan minyak dan gas alam. Dampak yang terjadi di antaranya, harga minyak dunia dan gas alam yang meningkat pascaserangan yang dilancarkan Houthi terhadap kapal komersial di ujung selatan Laut Merah menuju rute perdagangan utama Timur-Barat melalui jalur Terusan Suez.

Pengamat ekonomi Piter Abdullah Redjalam menyebut, kejadian tersebut akan berdampak pada harga komoditas khususnya energi serta inflasi global. Hal ini karena akibat adanya rantai pasok global yang terganggu.

Baca Juga

"Selama masih terjadi ketegangan geopolitik, perang di Rusia Ukraina dan Israel Hamas, gangguan atas global supply chain akan terus meningkat, yang berdampak ke harga komoditas khususnya energi. Inflasi global akan tertahan tinggi, kebijakan moneter global akan terus ketat," ujar Piter dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023).

Piter menambahkan, dampak dari terhambatnya rantai pasok ini juga sudah berlangsung selama ini. Kendati demikian, Piter menyebut kondisi ini tidak akan banyak mengubah kondisi perekonomian nasional.