REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kesiapan dari berbagai instansi lintas sektoral, agar layanan bagi masyarakat tetap optimal saat libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru).
Salah satunya di bidang kesehatan. Ia meminta agar seluruh fasilitas layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas, dapat dimaksimalkan di berbagai titik.
"Sehingga bisa memberikan respon cepat atau quick response ketika dibutuhkan layanan kedaruratan. Termasuk kesiapan dokter spesialis di beberapa rumah sakit saat libur Nataru," kata Khofifah, Kamis (21/12/2023).
Khofifah juga meminta kesiapan dari pengelola tempat-tempat wisata, mengingat pengunjung diperkirakan meningkat saat libur Nataru. Khofifah juga menekankan pada pengelola tempat wisata di Jatim untuk dapat melakukan asesmen dan pengecekan terhadap wahana-wahana yang ada di lokasi wisatanya.
"Pengecekan terhadap wahana wisata ini penting sebagai upaya antisipasi kita untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung, saat menggunakan wahana wisata tersebut. Serta menghindari risiko yang tidak diinginkan," ujarnya.
Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi seluruh stakeholder dalam rangka pengamanan lalu lintas menjelang perayaan natal dan tahun baru 2024. Apalagi, lanjut Adhy, berdasarkan survei yang dikeluarkan Kemenhub, pergerakan masyarakat dari dan menuju Jatim pada libur Nataru bakal meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Adhy menjabarkan, berdasarkan survei tersebut, pergerakan masyarakat yang keluar wilayah Jatim mencapai 17,54 juta orang, atau naik 16.30 persen. Sementara jumlah pergerakan masyarakat yang melakukan perjalanan menuju ke Jatim sebanyak 16,3 juta orang, naik sekitar 15,10 persen.
"Untuk wilayah tujuan terbanyak adalah wilayah Malang. Ada Kabupaten Malang dan Kota Batu," kata Adhy.