Jumat 22 Dec 2023 05:27 WIB

Candaan Zulhas, Tokoh NU Yakin tidak Ada Niat Mencela Agama

Menurut Kiai Asep, Zulhas sosok yang punya perhatian besar terhadap umat Islam.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erik Purnama Putra
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, KH Asep Saifuddin Chalim.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto, KH Asep Saifuddin Chalim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim menanggapi viralnya video candaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) soal pelafalan Amin dalam sholat. Kiai Asep mengaku, bakal memahami isu tersebut dengan hati-hati. Apalagi, kata dia, Zulhas adalah sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap umat Islam.

 

"Saya mendengar isu ini dan mencoba memahami secara saksama dan hati-hati. Sepanjang yang saya kenal, beliau (Zulhas) adalah sosok yang sangat punya perhatian besar terhadap umat Islam dalam setiap jabatan yang diemban. Mulai dari waktu di MPR hingga saat ini menteri perdagangan," kata Kiai Asep dalam keterangan tertulisnya di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/12/2023).

 

Selain itu, kata dia, ketua umum DPP PAN itu juga merupakan pribadi yang santun dan taat beribadah. Zulhas yang menjabat menteri perdagangan memiliki sikap yang baik mengenai hubungannya dengan Tuhan. Artinya, kata Kiai Asep, kecil kemungkinan seorang Zulhas memiliki niat mencela agamanya sendiri.

 

"Dengan begitu menurut kami kecil, bahkan rasanya tidak mungkin Zulkifli Hasan punya niat buruk mencela agama maupun sholat yang setiap hari ia jalani," ujar pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto tersebut.

 

Terkait potongan video yang beredar, lanjut Kiai Asep, Zulhas hanya menyampaikan apa yang dikhawatirkan dan didengarnya. Sebelum Zulhas mengutarakan candaan tersebut, sambung dia, beberapa dai juga pernah ada yang melontarkan guyonan serupa.

 

"Kan tidak mungkin kita mau tuduh ada ulama yang mau melecehkan agama," ucap Kiai Asep. Dia pun mengajak umat Islam, untuk bersama-sama menahan diri dan saling mengingatkan agar jangan sampai menjadikan agama sebagai isu politik.

Apalagi, sampai mengeksploitasi isu agama sebagai senjata untuk menyerang atau menjatuhkan pihak yang tidak disuka. "Pejabat publik juga harus mampu menahan diri dan berhati-hati. Masyarakat harus mampu menahan diri agar tidak mudah terprovokasi," kata Kiai Asep.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement