Jumat 22 Dec 2023 17:10 WIB

UGM Beri Bantuan Sosial ke Buruh Gendong Pasar Giwangan

Bantuan tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para buruh gendong.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
UGM bekerja sama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta dan Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada 35 buruh gendong lanjut usia yang berada di Pasar Giwangan, Jumat (22/12/2023).
Foto: Humas UGM
UGM bekerja sama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta dan Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada 35 buruh gendong lanjut usia yang berada di Pasar Giwangan, Jumat (22/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dalam rangka Dies Natalis ke-74, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada 35 buruh gendong lanjut usia yang berada di Pasar Giwangan. Penyerahan bantuan sosial bertepatan dengan peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2023.

Dalam penyerahan bantuan, Humas UGM bekerja sama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta yang telah menjadi mitra UGM dalam publikasi dan Yayasan Annisa Swasti (Yasanti) yang sudah mendampingi para buruh gendong di Yogyakarta selama berahun-tahun. Koordinator Bidang Pemberitaan UGM, Satria Ardhi Nugraha, menyampaikan pemberian bantuan sosial ini merupakan bentuk kepedulian UGM kepada buruh gendong di Yogyakarta, khususnya di Pasar Giwangan.

"UGM berbagi kebahagiaan dalam peringatan Dies Natalis ke-74. Harapannya bisa bermakna bagi ibu-ibu semua," kata Satria, Jumat (22/12/2023).

Perwakilan PFI Devi Rahman menyambut baik aksi kepedulian UGM kepada ibu-ibu buruh gendong di Yogyakarta. Bantuan tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para buruh gendong.

Sementara Nadrotus Sariroh dari Yasanti mengapresiasi upaya UGM yang menunjukkan kepedulian pada  masyarakat khususnya buruh gendong di Yogyakarta. Ia mengatakan selama lebih dari 15 tahun ia dan rekan-rekannya di Yasanti melakukan pendampingan ibu-ibu buruh gendong di empat pasar yaitu pasar Beringharjo, pasar Giwangan, pasar Kranggan, dan pasar Gamping. 

Total Ada 220 buruh gendong di pasar Beringharjo, 135 orang pasar Giwangan, 23 orang di pasar Kranggan, dan 50 orang di pasar Gamping. Mereka berasal dari sejumlah daerah di DIY dan Jawa Tengah, seperti Bantul, Kulonprogo, Wonosari, Sukoharjo, serta Purworejo.

"Semoga bantuan dari UGM ini bisa bermanfaat. Jangan dilihat dari jumlahnya, ini merupakan bentuk kasih sayang dan silaturahmi UGM ke ibu-ibu semua," ungkapnya.

Salah seorang buruh gendong yang menerima bantuan, Ratijem, merasa terharu saat memperoleh bantuan sosial yang diberikan UGM. Menurutnya adanya bantuan tersebut dinilai sangat bermakna. "Terima kasih atas kepedulian dan bantuanya," tuturnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement