REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Juru bicara resmi Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah mengatakan Hamas menolak terlibat dalam pembicaraan pertukaran tahanan sebelum Israel menghentikan perangnya di Jalur Gaza yang terkepung. Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pesan yang direkam.
"Musuh masih mengulangi kebodohan dan kesalahan historisnya karena terputus dari realitas rakyat kita dan tidak tahu tentang peradabannya," kata Abu Ubaidah, dilansir dari Middle East Monitor, Jumat (22/12/2023).
"Musuh yang hilang dan dilanda krisis belum belajar satu pelajaran pun dari sejarah, dan terus melakukan kejahatan perang di Gaza dengan agresinya," tambahnya.
Abu Ubaidah menekankan para pejuang Al-Qassam masih di lapangan menghadapi tentara-tentara Israel dan telah menimbulkan kerugian besar pada mereka. Dalam hal ini, dia mengatakan pejuang brigade telah menargetkan 720 kendaraan tentara Israel sejak awal serangan darat dan menghancurkan mereka sepenuhnya atau sebagian, menambahkan bahwa selama pekan lalu, penembak jitu Palestina telah berhasil menargetkan lebih dari 15 tentara.
Abu Ubaidah menunjukkan tentara musuh Zionis disibukkan dengan mencari gambar kemenangan dan pencapaian imajiner. Dia memuji pejuang bangsa yang membingungkan musuh, terutama di front Yaman dan Lebanon.
Brigade Al-Qassam mengatakan kemarin mereka telah meledakkan pintu masuk terowongan di mana beberapa tentara pendudukan Israel diposisikan, membunuh dan melukai sejumlah dari mereka di Gaza selatan.
Menurut Kantor Pers Palestina (Safa), Al-Qassam mengumumkan para pejuangnya berhasil menjebak pintu masuk terowongan di sebelah timur Khan Yunis. Ketika tentara pendudukan maju menuju pembukaan, jebakan itu dipicu, membunuh, dan melukai sejumlah tentara. Sekitar 469 tentara Israel diperkirakan telah tewas sejak 7 Oktober.