Jumat 22 Dec 2023 21:28 WIB

Jika Ibu Sudah Meninggal, Bagaimana Cara Kita Berbakti kepada Almarhumah?

Berbakti kepada ibu yang sudah meninggal masih bisa dilakukan

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi ziarah kubur ibunda yang wafat. Berbakti kepada ibu yang sudah meninggal masih bisa dilakukan
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi ziarah kubur ibunda yang wafat. Berbakti kepada ibu yang sudah meninggal masih bisa dilakukan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setiap 22 Desember diperingat hari Ibu dan tahun ini jatuh pada  Jumat 22 Desember 2023. Banyak ekspresi yang dilakukan orang-orang untuk merayakan hari Ibu. Ini tak lain karena kedudukan ibu yang sanga istimewa. Islam memberikan penghormatan untuk ibu. 

Kedudukan ibu dalam Islam sangatlah tinggi. Seorang sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, Wahai Rasulullah, siapakah yang harus lebih didahulukan untuk berbakti kepadanya? Lalu Rasulullah SAW bersabda: 

Baca Juga

أُمَّكَ، ثُمَّ أُمَّكَ، ثُمَّ أُمَّكَ، ثُمَّ أَبَاكَ، ثُمَّ الْأَقْرَبَ، فَالْأَقْرَبَ Artinya: "Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian barulah bapakmu, kemudian kerabat terdekat, lalu yang terdekat setelahnya." (HR Abu Dawud) 

Namun sejatinya memperingati hari Ibu bukan sekadar ucapan saja melainkan meningkatkan bakti kepada ibu. Lalu bagaimana cara berbakti kepada ibu yang sudah meninggal dalam Islam? 

Dalam buku 'Menjadi Manusia Luhur' karya Arjuna Wibowo, dikutip dari republika.co.id ada cara berbakti kepada ibu yang sudah meninggal yaitu menjadi saleh dengan selalu beramal baik dan menjauhkan diri dari maksiat. 

Dan ada banyak cara beramal baik seperti memperbanyak sedekah, mendoakan ampunan ibu yang sudah meninggal setiap sholat lima waktu. 

Selain itu selalu menyambung silaturahim dengan orang tua atau ibu yang sudah meninggal ada cara lainnya untuk menunjukkan bakti kepada ibu yang telah meninggal. Dan bentuk menjaga silaturahmi dengan ibu yang sudah meninggal adalah mendoakannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW 

Dari Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan, ‘Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah. Orang ini bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara bagiku untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal?’ Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

نَعَمْ، الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِيفَاءٌ بِعُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةةُ الرَّحِمِ الَّتِي ي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا

“Ya, mensholatkan mereka, memohonkan ampunan untuk mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, memuliakan rekan mereka, dan menyambung silaturahim yang terjalin karena sebab keberadaan mereka.” (HR Ahmad 16059, Abu Dawud 5142).

Berbakti kepada ibu yang sudah dengan menjaga silaturahim melalui mendoakan ampunan adalah cara terbaik berbakti kepadanya. Maka dari itu Islam selalu menawarkan cara berbakti kepada orang tua meskipun sudah tidak di dunia lagi.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement