Jumat 22 Dec 2023 23:28 WIB

Semarang Siagakan Layanan Darurat 112 Nonstop Jelang Natal-Tahun Baru

Layanan ini untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat menjelang libur Nataru.

Petugas Satlantas Polrestabes Semarang mengatur lalu lintas. Pemkot Semarang Pemerintah Kota Semarang menyiagakan layanan darurat 112 selama 24 jam nonstop untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
Foto: Antara/Aji Styawan
Petugas Satlantas Polrestabes Semarang mengatur lalu lintas. Pemkot Semarang Pemerintah Kota Semarang menyiagakan layanan darurat 112 selama 24 jam nonstop untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Pemerintah Kota Semarang menyiagakan layanan darurat 112 selama 24 jam nonstop. Layanan ini untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Kota Semarang dan pendatang menjelang perayaan Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Semarang Soenarto menjelaskan bahwa operator 112 akan bersiaga selama 24 jam terbagi dalam empat shift selama libur Natal dan tahun baru. Ia menjelaskan Layanan Call Center 112 mencakup berbagai jenis darurat, mulai dari pemeriksaan kesehatan, ambulans gratis, penyelamatan kecelakaan lalu lintas, bencana alam, penyelamatan, keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Juga

Bahkan, kata dia, hingga layanan darurat lainnya seperti aduan pipa PDAM bocor, jalan rusak, tiang roboh, dan lain sebagainya. Dalam pengelolaannya, kata dia, layanan darurat tersebut pun didukung oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Sosial, PDAM, Disperkim, DP3A, Satpol PP.

Kemudian, Polrestabes, Basarnas, serta sejumlah komunitas relawan, seperti Bankom Polrestabes, Sriti, Mik Sigap, Pramuka, dan PMI. Menurut dia, komitmen antar-OPD tersebut dilandaskan pada Peraturan Wali Kota Nomor 20 Tahun 2018 yang memastikan bahwa layanan darurat akan tetap tersedia sepanjang waktu, termasuk pada hari libur dan cuti bersama.

Soenarto mengatakan bahwa Layanan Call Centre 112 telah diresmikan sejak 2 Mei 2018 agar warga Kota Semarang dapat dengan mudah mendapatkan layanan darurat dan memberikan akses sentral dalam melaporkan kejadian darurat. "Warga tidak perlu menghafal nomor darurat yang terlalu banyak. Hanya dengan telepon ke satu nomor tunggal saja, masyarakat dapat langsung merasakan manfaat layanan ini secara gratis, bahkan jika mereka tidak memiliki pulsa sekalipun," katanya.

Sepanjang tahun 2023, aduan darurat yang telah tertangani di Kota Semarang sejumlah 12.967 laporan, dengan laporan terbanyak adalah permohonan ambulans, pemeriksaan kesehatan, layanan "homecare", penyelamatan kecelakaan lalu lintas, dan aduan kamtibmas. Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa penyiagaan Call Centre 112 untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Kota Semarang dan para pendatang yang diperkirakan melonjak jelang libur hari raya tersebut.

Selama ini, kata dia, Pemerintah Kota Semarang beserta instansi terkait terus berupaya dalam menjaga kondusifitas kota, tapi ketika terjadi kondisi mendesak, masyarakat untuk proaktif menggunakan layanan nomor tunggal darurat 112. "Masyarakat lokal Semarang maupun pendatang dapat memanfaatkan layanan ini jika membutuhkan ambulans, bantuan saat kebakaran, terjadi darurat kriminalitas dan bantuan pertolongan agar segera mendapatkan bantuan oleh pihak terkait," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement