REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika dilanda kesedihan, Nabi Muhammad SAW kerap mengajarkan kepada para sahabat untuk selalu mengingat Allah SWT.
Salah satunya doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْكَرِيمُ الْحَلِيمُ، سُبْحَانَهُ وَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Latin:
Laa Ilaha illallahul karimul halim wwa tabarokallahu robbul arsyil adzhim walhamdulillahi robbil alamin
Terjemah:
Tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah Yang Mahamulia lagi Mahapenyantun. Mahasuci Dia dan Mahabanyak keberkahan-Nya. Rabb Arsy Yang Agung. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
Redaksi dzikir ini sebagaimana dinukilkan dari hadits riwayat Ahmad dari Ali bin Abi Thalib RA. Berikut redaksi haditsnya sebagaimana dikutip di Islam Web, Sabtu (23/12/2023).
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ ـ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ـ قَالَ: لَقَّنَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسسَلَّمَ هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ، وَأَمَرَنِي إِنْ نَزَلَ بِي كَرْبٌ أَوْ شِدَّةٌ أَنْ أَقُولَهُنَّ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْكَرِيمُ الْحَلِيمُ، سُبْحَانَهُ وَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Dari Ali bin Abi Thalib, dia berkata, Rasulullah SAW mendiktekan kepadaku kalimat ini dan beliau memerintahkan kepadaku jika aku ditimpa keadaan yang berat atau kesempitan yang dahsyat untuk membacanya, (Laa Ilaha illallahul karimul halim wwa tabarokallahu robbul arsyil adzhim walhamdulillahi robbil alamin/Tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah Yang Mahamulia lagi Mahapenyantun. Mahasuci Dia dan Mahabanyak keberkahan-Nya. Rabb Arsy Yang Agung. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam). (HR Ahmad, dinyatakan sanadnya sahih oleh Syekh Ahmad Syakir).
Keutamaan dzikir
Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya, Madarij as-Salikin, di antara keutamaan dzikir yang dilakukan secara rutin dan istiqamah adalah sebagai berikut. Enam Keutamaan Dzikir kepada Allah SWT yaitu:
1. Mendapatkan banyak keberuntungan. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan keberuntungan secara terus menerus. Keberuntungan tersebut bisa berupa rahmat, kebaikan, dan lain-lain.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالاَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.
Baca juga: Israel Kubur Warga Hidup-Hidup, Alquran Ungkap Perilaku Yahudi kepada Nabi Mereka
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhuma, mereka berdua berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir (mengingat) Allah, melainkan mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi oleh rahmat, diturunkan sakinah (ketenangan), dan mereka disebut oleh Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.’” (HR Muslim, no 2700)
2. Mendapatkan..