REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meraih piagam penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI) sebagai Pemerintah Daerah Pemberi Kontribusi bagi Perkembangan Kursus dan Pelatihan. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Kabupaten Bandung dalam mengembangkan kursus dan pelatihan.
Sekretaris Jendral Kemendikbud Ristek RI Suharti mengatakan, pentingnya kerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kita semua sama-sama mengetahui bahwa pendidikan merupakan upaya bersama untuk menyejahterakan kehidupan bangsa dan dengan demikian kita semua ini perlu berkiprah untuk mewujudkan pembangunan dan tujuan bangsa," ujarnya, mengutip keterangan tertulis, Sabtu (23/12/2023).
Suharti juga mengundang perwakilan perusahaan-perusahaan yang berminat menyerap tenaga kerja hasil sekolah vokasi. Ia mengapresiasi upaya Direktorat Kursus dan Pelatihan di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam meningkatkan kualitas lembaga kursus dan pelatihan (LKP) sekaligus menjalin kerja sama dengan mitra-mitra baru.
"Direktorat Kursus dan Pelatihan di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah melakukan berbagai upaya dan mendorong kerja sama dengan para mitra, meningkatkan kualitas lembaga pelatihan, serta menjaring mitra baru. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian. Oleh sebab itu, kami mengucapkan banyak terima kasih untuk kontribusi ibu/bapak semuanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Suharti memberikan apresiasi kepada LKP yang telah memberikan pendidikan keterampilan kepada masyarakat, baik yang bersekolah maupun tidak.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pengelola LKP yang telah memberikan pendidikan keterampilan kepada masyarakat baik yang bersekolah maupun yang tidak bersekolah untuk meningkatkan kompetensi mereka," katanya.
Malam penghargaan ini juga menjadi momentum untuk mengapresiasi pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan kursus dan pelatihan. Hasil dari pelatihan-pelatihan tersebut bisa diakui sebagai rekognisi pelajaran lampau untuk masuk ke jenjang pendidikan tinggi, mulai dari diploma hingga jenjang sarjana. Kemendikbud Ristek RI, kata Suharti, menetapkan target 1.500 peserta yang dapat mengikuti pendidikan tinggi untuk tahun depan.
“Kami berharap agar LKP-LKP dapat terus meningkatkan kemampuannya dalam membaca dan merespon kebutuhan tenaga kerja, selain itu dapat mengembangkan potensi di sektor-sektor lain untuk mendukung pembangunan pendidikan yang lebih baik di Indonesia,” kata Suharti.