Ahad 24 Dec 2023 11:56 WIB

Pastikan Kenyamanan Tamu Allah, Masjidil Haram Dicuci 10 Kali Sehari

Operasi pencucian dilakukan oleh staf yang terdiri dari 4.000 pekerja.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Lima robot penyedot debu membersihkan dan mensterilkan atas Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Senin (3/4/2022).
Foto: Saudi Gazette
Lima robot penyedot debu membersihkan dan mensterilkan atas Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Senin (3/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Otoritas Umum Pemeliharaan Dua Masjid Suci menjamin kenyamanan para tamu Allah saat menjalankan ibadahnya dengan memanfaatkan segala layanan. Bahkan, otoritas menggerakkan personel untuk mencuci Masjidil Haram di Makkah sebanyak 10 kali dalam sehari.

Otoritas ingin mencapai kepuasan para tamu dengan kualitas layanan yang diberikan, yang ditawarkan dalam visi ambisius kerja sama antara pihak-pihak yang berpartisipasi untuk melayani pengunjung melalui koordinasi terpadu sambil memanfaatkan teknologi modern.

Baca Juga

Pelayanan yang diberikannya antara lain mengintensifkan pencucian, mensterilkan Masjidil Haram di Makkah, atap, halaman, dan fasilitasnya, serta mempersiapkannya untuk pengunjung dan jamaah.

"Operasi pencucian dilakukan 10 kali sehari oleh staf yang terdiri dari 4.000 pekerja pria dan wanita yang diawasi oleh 200 supervisor Saudi yang bekerja sepanjang waktu," dikutip dari laporan Saudi Gazette, pada Ahad (24/12/2023).

Lebih dari 1.000 peralatan dan mesin juga dioperasikan untuk berpartisipasi dalam pekerjaan pencucian sepanjang hari sehingga kapasitasnya menjadi 1,6 juta jamaah. Secara rutin, sebelum setiap sholat di Masjidil Haram, 120 insinyur dan teknisi mengoperasikan jaringan audio untuk 8.000 speaker di dalam Masjidil Haram dan halamannya.

Tidak hanya itu, terdapat juga 3.516 toilet, dan lebih dari 35 ribu karpet baru di seluruh ruang sholat dan halaman Masjidil Haram. Belum lagi 3.000 troli tangan dan 2.000 troli listrik, 6.000 alat pendorong troli, dan beberapa hal lainnya.

Pihak otoritas berupaya memfasilitasi pengalaman pengunjung dengan menyediakan semua fasilitas dan kemampuan, dan mengembangkan proyek infrastruktur di Dua Masjid Suci. Karena pentingnya memfasilitasi layanan bagi pengunjung, Visi Arab Saudi 2030 mencakup tujuan yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi pelayanan para tamu Allah.

Hal ini termasuk menampung 30 juta pengunjung dan peziarah setiap tahunnya, dan berupaya meningkatkan dan mengembangkan layanan yang diberikan kepada mereka di Dua Masjid Suci.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement