Ahad 24 Dec 2023 13:59 WIB

Selain Ekonomi, Indonesia-Uzbekistan Pererat Hubungan Sosial Politik

Referendum nasional telah mengubah lebih dari separuh konstitusi Uzbekistan.

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menghadiri Sidang Komite Ekeskutif GOPAC (Global Organisation of Parliamentarians Against Corruption/organisasi parlemen global untuk melawan korupsi) di Kota Tashkent, Uzbekistan, Rabu (20/12/2023).
Foto: DPR
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menghadiri Sidang Komite Ekeskutif GOPAC (Global Organisation of Parliamentarians Against Corruption/organisasi parlemen global untuk melawan korupsi) di Kota Tashkent, Uzbekistan, Rabu (20/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyebut hubungan Indonesia dan Uzbekistan lebih dari sekadar relasi ekonomi dan perdagangan semata, mengingat kedua negara merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

“Hubungan Indonesia dan Uzbekistan merupakan suatu keniscayaan sebagai sesama negara mayoritas Muslim. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar dunia dan sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Karena itu, hubungan kedua negara lebih dari sekadar hubungan ekonomi dan perdagangan semata,” kata dia dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Ahad (24/12/2023).

Baca Juga

Menurut Fadli, Uzbekistan merupakan kiblat ilmu pengetahuan yang menginspirasi masa kebangkitan Eropa (renaissance), dibuktikan oleh karya para ilmuwan besar, seperti ulama masyhur abad ke-9 Imam Al Bukhari, penemu aljabar Al Khawarizmi, bapak kedokteran modern Ibnu Sina yang semuanya berasal dari Uzbekistan.

Oleh karena itu, Fadli mendukung penuh pembangunan pusat kebudayaan Islam dunia (Center for Islamic Civilisation) di Uzbekistan karena menilai hasil pembangunan tersebut akan menjadi warisan peradaban Islam seluruh dunia.

Untuk mempererat hubungan Indonesia-Uzbekistan, Fadli mengundang Oily Majlis sebagai peninjau (observer) di ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) dan gelaran pemilu legislatif dan pemilu presiden di Indonesia pada 14 Februari 2023.

“Ini penting sebagai sarana untuk bertukar pengalaman dalam membangun demokrasi di negara masing-masing,” kata dia.

Selain itu, Wakil Ketua DPR RI Periode 2014–2019 itu juga mengundang Parlemen Uzbekistan atau Oliy Majlis untuk menghadiri parliamentary session dalam rangkaian acara World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan Mei 2024.

Parlemen Uzbekistan menyambut baik dan akan mengupayakan untuk memenuhi undangan tersebut. Kerja sama antarkedua negara juga disepakati untuk diperkuat karena banyak peluang kolaborasi yang perlu dimanfaatkan mulai dari pendidikan, pariwisata, teknologi informasi, hingga pertahanan.

Diketahui, delegasi DPR RI yang dipimpin oleh Ketua BKSAP melakukan pertemuan dengan Ketua Komisi Pertahanan dan Keamanan Parlemen Uzbekistan Salikhov Erkin Tagirovich yang juga merupakan Ketua Grup Persahabatan Parlemen Uzbekistan dan Parlemen Indonesia di Kompleks Parlemen Uzbekistan, Kota Tashkent, Uzbekistan, Jumat (22/12).

Sebelumnya, pada April 2023 Fadli melakukan lawatan ke Uzbekistan sebagai observer untuk menyaksikan langsung referendum nasional yang mengubah lebih dari separuh konstitusi Uzbekistan.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement