REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengaku kesulitan merawat paling sedikit 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza karena Israel terus melancarkan serangan di kantong Palestina ini. "Ada sekitar 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza dan terdapat 180 kelahiran per hari," kata UNRWA dalam pernyataan tertulisnya.
Badan PBB itu menyebutkan, para dokter dan bidan sedang menempuh berbagai cara guna merawat perempuan hamil pascamelahirkan dan berisiko tinggi di tujuh pusat kesehatan UNRWA yang masih beroperasi. Israel membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memblokade dan melancarkan serangan darat sebagai balasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
Paling sedikit 20.424 warga Palestina tewas dan 54.036 luka-luka akibat serangan Israel, sedangkan Israel kehilangan sekitar 1.200 nyawa akibat serangan Hamas. Serangan Israel telah menghancurkan Gaza di mana sebagian dari total rumah-rumah di wilayah pesisir itu rusak atau hancur.
Dua juta orang lain di daerah kantong padat penduduk itu mengungsi ketika mereka kekurangan makanan dan air bersih.