Senin 25 Dec 2023 15:31 WIB

Warga Gaza Lewatkan Malam Natal di Tengah Gempuran Bom

Serangan udara Israel membunuh setidaknya 78 orang di Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Pramuka Palestina menyerukan diakhirinya perang Israel-Hamas di dekat Gereja Kelahiran Yesus pada Malam Natal di kota Betlehem, Tepi Barat, Ahad, 24 Desember 2023.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Pramuka Palestina menyerukan diakhirinya perang Israel-Hamas di dekat Gereja Kelahiran Yesus pada Malam Natal di kota Betlehem, Tepi Barat, Ahad, 24 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel membunuh setidaknya 78 orang di Gaza. Para korban wafat dalam malam paling mematikan selama perang Israel di Gaza yang sudah berlangsung 11 pekan.

Serangan dimulai beberapa jam sebelum tengah malam sebelum hari Natal pada Senin (25/12/2023). Media Palestina dan warga setempat mengatakan Israel meningkatkan serangan udara dan daratnya terhadap al-Bureij di Gaza tengah.

Baca Juga

Paus Fransiskus menyesalkan pesan perdamaian Yesus ditenggelamkan logika perang yang sia-sia di tanah tempat Yesus dilahirkan. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qidra mengatakan setidaknya 70 orang meninggal dalam serangan udara Israel yang menargetkan Maghazi di Gaza tengah.

Ia menambahkan banyak korban itu merupakan perempuan dan anak-anak. Angkatan darat Israel mengatakan akan meninjau laporan pembantaian di Maghazi dan berkomitmen tidak melukai warga sipil. Hamas membantah tuduhan Israel yang mengatakan mereka beroperasi di daerah padat penduduk atau menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Palang Merah Palestina mengunggah video yang menunjukkan warga terluka yang dipindahkan ke rumah sakit. Lembaga itu mengatakan pesawat tempur Israel membom jalanan utara, mempersulit ambulans dan kendaraan medis darurat tiba di rumah sakit.

Medis mengatakan serangan udara Israel...

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement