REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Aquaman dan The Lost Kingdom atau Aquaman 2 mendapat rekor mengecewakan dan menjadi titik terendah waralaba karena kinerja box office yang sangat buruk. Menurut CinemaScore, kinerja keuangan yang lemah ini sejalan dengan reaksi awal penonton.
Berdasarkan jajak pendapat penonton DCEU di CinemaScore, film tersebut mendapat rating "B", menempatkannya di samping The Flash dan Batman vs Superman: Dawn of Justice karya Zack Snyder. Jajak pendapat CinemaScore tersebut dilakukan pada hari pembukaan film Aquaman 2 di 25 kota besar di Amerika Serikat dan Kanada.
CinemaScore meminta peserta untuk mengisi kartu skor di bioskop, segera setelah mereka menonton film. Skor tersebut kemudian digunakan untuk membantu memprediksi kinerja box office, serta mengumpulkan skor pengalaman penonton yang bersifat anekdot.
Kinerja awal box office Aquaman dan The Lost Kingdom yang buruk disinyalir disebabkan oleh sejumlah faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya kampanye pemasarannya tidak terdengar dibandingkan dengan film pertama sehingga berpotensi kurang menjangkau penonton yang lebih luas. Belum lagi selama beberapa rilis film DCEU sebelumnya, Aquaman menjadi sasaran beberapa lelucon yang dianggap tidak perlu.
Di Justice League, "Peacemaker", dan Shazam! Fury of the Gods, misalnya dibuat lelucon yang tidak perlu dengan mengorbankan kekuatan super Aquaman. Sementara di adegan pasca-credit The Flash, digambarkan bahwa Aquaman sebagai orang bodoh yang eror.
Baca juga: Film Horor yang Dianggap Terburuk dan 'Gagal' pada Tahun Ini, Siapa di Posisi Satu?
Ada beberapa harapan bahwa periode libur Natal membuat kinerja Aquaman 2 menjadi lebih baik. Namun kemungkinan itu tidak akan sampai menyentuh angka 1,152 miliar dolar AS.
Aquaman and the Lost Kingdom merupakan sekuel dari film tahun 2018 yang menampilkan Jason Momoa sebagai Arthur Curry (Aquaman). Dalam film tersebut, Aquaman dipaksa untuk menjalin aliansi yang tegang dengan sekutu baru untuk melindungi kerajaannya Atlantis dan dunia dari kehancuran.