Senin 25 Dec 2023 21:06 WIB

Dijaga AS, Raksasa Pelayaran Maersk Bersiap Lanjutkan Operasi di Laut Merah

Hal ini menyebabkan Terusan Suez tidak dapat digunakan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ahmad Fikri Noor
Peti kemas Maersk.
Foto: AP Photo
Peti kemas Maersk.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan pelayaran Maersk mengatakan mereka bersiap memulai kembali operasinya di Laut Merah, Teluk Aden. Dalam pengumumannya, perusahaan asal Denmark itu menyinggung operasi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk memastikan keamanan perdagangan di dua perairan tersebut.

Pada awal Desember lalu perusahaan pelayaran raksasa itu menghentikan sementara operasinya melalui selat Bab el-Mandeb karena serangan-serangan ke kapal komersial. Hal ini menyebabkan Terusan Suez yang merupakan jalur perdagangan dunia tidak dapat digunakan.

Baca Juga

Pada Selasa (18/12/2023) AS mengatakan mereka meluncurkan operasi multinasional untuk melindungi kapal komersial di Laut Merah dari serangan-serangan Houthi dari Yaman. Kelompok yang didukung Iran itu menembakkan rudal dan drone ke kapal-kapal internasional sebagai respons serangan Israel ke Gaza.

"Mulai Ahad 24 Desember 2023, kami menerima konfirmasi inisiatif keamanan multinasional Operasi Perlindungan Kemakmuran (OPG) yang diumumkan sebelumnya sudah dibentuk dan pengerahan ini mengizinkan kapal komersial berlayar melalui Laut Merah/Teluk Aden dan dapat kembali menggunakan Terusan Suez sebagai gerbang antara Asia dan Eropa," kata Maersk dalam pernyataannya, Senin (25/12/2023).