REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Banjir akibat luapan air pasang atau rob melanda tiga desa di wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Banjir rob dilaporkan sudah terjadi sejak sekitar satu pekan lalu.
Tiga desa yang dilanda banjir rob itu adalah Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun. Banjir menggenangi rumah warga, juga lingkungan permukiman, sehingga menghambat aktivitas warga.
Salah satu warga Eretan, Dedi, mengatakan, banjir rob tidak hanya menggenangi permukiman yang berada di dekat pantai, tapi juga di selatan jalan raya pantai utara (pantura). “Semua kena (rob). Cuma ketinggian robnya saja yang beda. Mau keluar rumah juga susah, di mana-mana air,” kata Dedi.
Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Misaya Mina di Eretan Wetan, Rasgianto, juga mengeluhkan soal banjir rob ini. “Rob kali ini membuat kaget, gede banget. Jalan masuk sampai area TPI (Tempat Pelelangan Ikan) tergenang. Kemarin-kemarin banjir rob tak terlalu parah,” ujarnya.
Dari ketiga desa terdampak banjir rob, yang paling parah dikabarkan Desa Eretan Wetan. Di desa tersebut dilaporkan ada ribuan rumah warga yang terdampak banjir rob, tersebar di lima blok, yaitu Blok Condong, Pangpang 1, Pangpang 2, Prempu 1, dan Prempu 2.
“Yang paling terdampak di Blok Condong karena lokasinya di pinggir laut dan pinggir sungai,” ujar Kepala Desa Eretan Wetan, Edi Suhaedi, Senin (25/12/2023)
Banjir rob di pesisir Eretan dikabarkan sudah terjadi sejak sekitar satu pekan lalu. Pada Senin, air laut dilaporkan naik mulai sekitar pukul 05.00 WIB dan mencapai puncaknya pada sekitar pukul 08.00 WIB.
Banjir menggenangi rumah-rumah warga dengan ketinggian bervariasi, sekitar 30 sentimeter sampai 50 sentimeter. Selain rumah warga, rob juga menggenangi akses jalan dan fasilitas publik.
Menurut Edi, sampai Senin tidak ada laporan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir rob. Ia mengatakan, warga juga masih bertahan di rumah masing-masing. Meski demikian, kata dia, pihaknya menyiapkan tempat pengungsian, seperti balai desa.
Edi berharap rob segera surut. Warga diminta tetap waspada. “Kami minta warga untuk tetap waspada karena banjir rob akhir-akhir ini sulit diprediksi,” kata Edi.