Selasa 26 Dec 2023 16:40 WIB

Banyak Kasus Bunuh Diri, Indikator Bangunan Keluarga Indonesia Sedang tidak Baik-Baik Saja

Islam melarang bunuh diri dengan alasan apa pun.

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bunuh diri, Islam melarang bunuh diri dengan alasan apa pun.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi bunuh diri, Islam melarang bunuh diri dengan alasan apa pun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fenomena anak-anak atau remaja bunuh diri tidak hanya menjadi indikasi bahwa anak-anak bermasalah, namun juga sekaligus menjadi indikasi bahwa keluarga Indonesia tidak sedang baik-baik saja. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yuli Yasin, menanggapi banyaknya kasus bunuh diri di Indonesia. 

Baca Juga

Sejak Januari hingga 18 Oktober 2023 ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia, di antaranya ada remaja dan mahasiswa yang melakukan tindakan bunuh diri. 

Yuli mengatakan, jika anggota keluarga saling memenuhi kewajibannya, saling mendukung satu sama lain. Maka niscaya akan terjalin komunikasi yang baik dan tidak akan terjadi kasus bunuh diri di antara anggota keluarga.

"Bunuh diri dalam Islam sangat dilarang dan merupakan salah satu dosa besar, bahkan ada sebagian fuqaha yang mengatakan dosanya lebih besar dari membunuh orang lain, karena orang yang bunuh diri tidak lagi memiliki keyakinan bahwa Allah selalu ada untuk menolong hamba-Nya, sebesar apa pun masalahnya," kata Yuli kepada Republika.co.id, akhir pekan lalu.

Yuli menegaskan, dalam Alquran, Surat An Nisa Ayat 29, Allah SWT dengan tegas melarang kaum mukmin bunuh diri. Dalam beberapa hadits shahih, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa balasan orang bunuh diri adalah neraka, dan mereka akan berada dalam kondisi sebagaimana saat menghilangkan nyawanya.

Yuli mengingatkan, sebagai orang tua, selain berkewajiban menyediakan kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan, juga orang tua berkewajiban menanamkan keimanan kepada putra dan putrinya. 

Tanamkan keyakinan bahwa Allah pasti menolong hamba-Nya yang meminta pertolongan, bahwa Allah tidak akan memberi beban di luar kemampuan, dan ada kehidupan setelah kematian (kehidupan akhirat).

Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

 

Tanamkan keyakinan kepada anak bahwa bahwa kematian bukan akhir dari kehidupan melainkan justru menjadi awal dari kehidupan yang lain yang tergantung kualitasnya kepada perbuatan di kehidupan dunia.

"Sehingga anak-anak kita sudah memiliki landasan keimanan saat menghadapi hidup yang sedang susah-susahnya, saat depresi berat, karena berbagai tuntutan dan tekanan akademis atau sosial," ujar Yuli.

Menurut Yuli, dari beberapa kasus bunuh diri... 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement