REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menentukan waktu liburan keluarga terkadang menantang bagi sebagian orang. Ada yang tidak merasa keberatan ketika berlibur di high season, namun ada juga yang memilih waktu yang tidak terlalu sibuk.
Hanya saja, di luar high season, anak-anak umumnya masih sekolah. Di sisi lain, orang tua juga perlu memikirkan tanggal cuti.
Bagi yang enggan memilih musim sibuk untuk liburan keluarga, sebetulnya mereka bisa menyiasati tanggal cuti di waktu-waktu tertentu. Rizky Febriansyah, CEO Wakca Group, mengatakan wisatawan bisa menyiasati tanggal cuti jika tidak ingin liburan di musim sibuk.
"Bisa lihat jadwal sekolah yang masih sekiranya bisa izin, misalnya di waktu-waktu pembelajaran yang belum efektif," kata Rizky saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (26/12/2023).
Rizky mencontohkan setelah libur panjang umumnya pembelajaran di sekolah masih belum efektif. Libur panjang ini biasanya terjadi ketika ada hari perayaan besar tertentu.
1. Setelah Tahun Baru
Setelah tahun baru, umumnya pembelajaran di sekolah belum terlalu efektif sekitar satu sampai dua hari. Jadi, bagi keluarga yang ingin menghindari puncak musim liburan, tanggal ini bisa dipergunakan untuk berwisata.
2. Setelah Lebaran
Setelah Lebaran umumnya sekolah mengadakan halal bihalal di hari pertama masuk sekolah. Tanggal belajar yang belum efektif ini bisa dimanfaatkan mengambil izin tidak sekolah untuk berwisata bersama keluarga.
3. Setelah ujian
Ketika ujian sekolah selesai juga biasanya juga hanya diisi dengan pekan olahraga ataupun hari santai siswa sekolah. Jadi orang tua bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk menghabiskan liburan bersama anak.
"Jadi bisa diambil kesempatan untuk bisa beribur di low season di mana banyak kemudahan dan tidak penuh atau padat," kata Rizky yang merupakan traveler dan telah mengunjungi 26 negara itu.