REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Asosiasi Industri Pangan Israel memperingatkan kemungkinan kelangkaan pangan akibat serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. “Ada risiko kelangkaan pangan secara mendadak akibat ancaman di Laut Merah di tengah perang Gaza yang tengah berkecamuk saat ini,” kata asosiasi itu seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (26/12/2023).
Mereka menyerukan langkah-langkah yang memastikan produksi pangan Israel tidak kurang dari 75 persen kebutuhan pangan negara itu.
"Tak bisa mengambil langkah-langkah ini dapat menyebabkan kelangkaan pangan yang parah pada masa perang dan darurat," sebut asosiasi itu.
Pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran terus mengintensifkan keterlibatannya dalam konflik di Jalur Gaza dengan menyerang kapal-kapal di Laut Merah bagian selatan. Mereka bersumpah akan menyerang kapal-kapal bertujuan Israel sebagai dukungan kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
Israel menggempur Jalur Gaza sejak Hamas menyerang mereka pada 7 Oktober, sehingga menewaskan 20.674 warga Palestina dan melukai 54.536 orang. Sebaliknya, Israel kehilangan 1.200 nyawa akibat serangan Hamas.
Serangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut ketika saat bersamaan menderita kekurangan pangan dan air bersih.