REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa 42,3 persen publik menonton debat calon presiden (capres) pada 12 Desember 2023. Dari angka tersebut, 35,5 persen menyatakan bahwa Anies Rasyid Baswedan merupakan penampil terbaik dalam forum tersebut.
Menariknya, mayoritas pemilih Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang notabenenya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju juga menyatakan hal yang sama. Bahwa Anies-lah yang tampil baik dalam debat capres, bukan Prabowo Subianto.
Dari data yang disampaikan Indikator Politik Indonesia, 50,3 persen pemilih Partai Golkar menilai Anies "pemenang" dalam debat capres. Sedangkan untuk Prabowo (34,2 persen) dan Ganjar Pranowo (9,0 persen).
"Nah ini menarik ini, Golkar secara umum mendukung Prabowo-Gibran, tapi basisnya menganggap pemenang debat capres adalah Anies," ujar Burhanuddin lewat rilis daringnya, Selasa (26/12/2023).
Hal serupa juga terjadi kepada pemilih PAN, di mana 38,2 persen responden menilai Anies-lah yang tampil baik. Adapun pandangan mereka terhadap Prabowo (34,1 persen) dan Ganjar (20,0 persen).
Mayoritas pemilih Partai Demokrat juga menyatakan bahwa Anies adalah pemenang debat, yakni sebesar 50,1 persen. Sedangkan untuk Prabowo (40,0 persen) dan Ganjar (1,0 persen).
Pandangan konstituen Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat tersebut semakin didukung dengan data yang menyebut 20,7 persen pemilih Prabowo-Gibran menilai Anies adalah pemenang debat. Sedangkan untuk capres nomor urut 2 itu (62,8 persen) dan Ganjar (9,7 persen).
"Jadi memang efek partisan yang menjelaskan mengapa pemilih cenderung tidak bergeser," ujar Burhanuddin.
Ia sendiri menjelaskan, debat menjadi salah satu ajang dalam kontestasi nasional yang paling banyak mendapat perhatian masyarakat. Lewat forum tersebut, pemilih dapat mengetahui program yang diusung oleh para pasangan calon.
Selain itu, debat juga dapat menunjukkan performa kontestan yang spontan dan sulit untuk dibuat-buat. Sehingga debat juga menjadi tempat untuk memberi informasi terkait kepribadian, reaksi ketika berada dalam tekanan, dan cara mereka menyampaikan gagasan.
"Jangan lupa meskipun kecil efek elektoralnya, bukan berarti (debat) tidak ada efeknya. Kan tadi saya sebut ada 18 sampai 20 persen pemilih yang swing dan tetap ada pergerakan pasca-debat," ujar Burhanuddin.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 23 hingga 24 Desember 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.217 orang. Responden dipilih melalui kombinasi random digit dialing (265 orang) dan double sampling (952 orang).
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang terlatih dan profesional. Adapun margin of error sekira 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.