Rabu 27 Dec 2023 09:14 WIB

Natal, PHRI Ungkap Okupansi Hotel di Destinasi Wisata di Jabar Capai 75 Persen

PHRI menargetkan okupansi rata-rata 85 persen tapi ternyata tidak tercapai.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Setyanavidita livicansera
Pekerja membersihkan area kamar hotel di Sensa Hotel, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). Pihak hotel tersebut menargetkan tingkat okupansi hotel meningkat 80 persen dibandingkan dengan periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun lalu.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja membersihkan area kamar hotel di Sensa Hotel, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). Pihak hotel tersebut menargetkan tingkat okupansi hotel meningkat 80 persen dibandingkan dengan periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengungkapkan okupansi atau keterisian kamar hotel selama libur natal pekan kemarin mencapai 75 persen. Namun, angka tersebut relatif belum memenuhi target yang ditetapkan mencapai 85 persen.

"PHRI pada masa libur nataru menargetkan okupansi rata-rata 85 persen tapi ternyata tidak tercapai, yang cukup  bagus pada malam natal, malam Sabtu, Ahad dan malam Senin. Turun tadi malam dan nanti malam," ucap Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar, saat dihubungi, Rabu (27/12/2023).

Baca Juga

Ia menuturkan, okupansi hotel di wilayah yang terdapat objek wisata mencapai 75 persen seperti di Pangandaran, Bandung Barat, Kabupaten Bandung. Kuningan dan Kabupaten Bogor. "Di daerah tujuan destinasi wisata bagus, saya memperkirakan mencapai 75 persen," kata dia.

Namun, wilayah yang tidak memiliki destinasi wisata okupansi hotel rata-rata 60 persen seperti Kota Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, dan Majalengka. Bahkan, ia mendapatkan informasi jika masih didapati kamar kosong.

Libur tahun baru, ia berharap okupansi hotel dapat kembali naik. Herman menilai promosi wisata di wilayah Bandung Raya harus terus digencarkan apalagi akses menuju ke Kota Bandung sangat banyak dan bervariasi.

Saat ini, ia mencontohkan Bandara Kertajati sudah beroperasi dengan maksimal ditunjang oleh Tol Cisundawu. Selanjutnya terdapat kereta cepat Jakarta Bandung Whoosh. Selain itu, Herman menilai wilayah-wilayah di Jawa Barat harus mampu menciptakan atau membuat destinasi wisata yang cocok dengan kondisi saat ini. "Kita harapkan malam tahun baru ada peningkatan," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement