Rabu 27 Dec 2023 10:24 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Laut Natuna Utara

Natuna juga berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Petugas Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) mengunakan kapal Patroli saat memeriksa kapal tanker berbendera Iran MT Arman di perairan laut Natuna, Selasa (11/7/2023). Kapal patroli Bakamla RI, KN Pulau Marore 322, menangkap kapal supertanker MT Arman 114 berbendera Iran, yang bermuatan minyak mentah atau light crude oil (LCO) sebanyak 272.569 metrik ton atau senilai Rp 4,6 triliun. Kapal tersebut kedapatan melakukan aktivitas ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Laut Natuna Utara.
Foto: Bakamla Via AP
Petugas Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) mengunakan kapal Patroli saat memeriksa kapal tanker berbendera Iran MT Arman di perairan laut Natuna, Selasa (11/7/2023). Kapal patroli Bakamla RI, KN Pulau Marore 322, menangkap kapal supertanker MT Arman 114 berbendera Iran, yang bermuatan minyak mentah atau light crude oil (LCO) sebanyak 272.569 metrik ton atau senilai Rp 4,6 triliun. Kapal tersebut kedapatan melakukan aktivitas ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Laut Natuna Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk mewaspadai gelombang dengan ketinggian enam meter yang berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Ranai, Natuna Feriomex Hutagalung dalam keterangan yang diterima di Natuna, Rabu (27/12/2023), mengemukakan gelombang tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi dan diperkirakan berlangsung pada 27-29 Desember 2023.

Selain gelombang dengan ketinggian enam meter, lanjutnya, di beberapa wilayah perairan Natuna juga berpotensi mengalami gelombang dengan kategori tinggi, yakni 2.5-4 meter dan gelombang dengan kategori sedang 1.25-2.5 meter. Gelombang dengan ketinggian 2.5-4 meter berpotensi terjadi di Perairan Barat Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Subi-Serasan dan Perairan Utara Kepulauan Natuna.

Baca Juga

Sedangkan gelombang dengan ketinggian 1.25-2.5 berpotensi terjadi di Laut Natuna dan perairan selatan Kepulauan Natuna-Pulau Midai. "Kondisi cuaca pada periode tersebut berpotensi mengalami peningkatan gelombang tinggi di wilayah perairan Laut Natuna," ucap dia.

Selain peningkatan gelombang, Kabupaten Natuna juga berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Ia mengatakan kondisi tersebut disebabkan adanya daerah pertemuan massa udara (konvergensi) dan adanya daerah bertekanan rendah di wilayah perairan Natuna yang mempengaruhi pertumbuhan awan dan berpotensi menyebabkan hujan menjadi meningkat.

"Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Natuna dapat terjadi pada pagi, siang, malam, dan dini hari," ujar dia. Kondisi demikian termasuk ke dalam cuaca ekstrem, oleh karena itu kapal yang melintas dan masyarakat yang beraktivitas di wilayah tersebut diingatkan untuk selalu berhati-hati.

"Cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, genangan air, banjir dan tanah longsor, terutama di Pulau Bunguran, Pulau Tiga, Pulau Serasan, Pulau Subi, Pulau Midai, dan Pulau Laut," ujarnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement