Rabu 27 Dec 2023 11:37 WIB

Libur Akhir Tahun, PHRI Jabar Berharap Okupansi Hotel Meningkat

PHRI Jabar menargetkan okupansi hotel minimal bisa mencapai 85 persen.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Tamu hotel.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Tamu hotel.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar) mengharapkan tingkat hunian atau okupansi hotel dapat meningkat pada momen akhir tahun. Pada masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) sejauh ini, okupansi hotel disebut belum mencapai target.

“Kita harapkan malam tahun baru ada peningkatan,” kata Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar, saat dihubungi, Rabu (27/12/2023).

Baca Juga

Herman mengatakan, PHRI Jabar menargetkan tingkat hunian hotel pada libur Nataru ini mencapai rata-rata 85 persen. Sejauh ini, kata dia, target itu belum tercapai. “Ternyata tidak tercapai. Yang cukup  bagus pada malam Natal, malam Sabtu, Ahad, dan malam Senin. Turun tadi malam dan nanti malam,” ujar dia.

Menurut Herman, okupansi hotel di sejumlah daerah tujuan wisata bisa mencapai rata-rata 75 persen. Seperti di wilayah Kabupaten Pangandaran, Bandung Barat, Kabupaten Bandung. Kuningan, dan Kabupaten Bogor. “Di daerah tujuan destinasi wisata, bagus, saya memperkirakan mencapai 75 persen,” katanya.

Sementara di sejumlah daerah lainnya tingkat hunian hotel disebut rata-rata sekitar 60 persen. Seperti di Kota Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, dan Majalengka.

Herman berharap menjelang pergantian tahun okupansi hotel di Jabar bisa naik. Untuk itu, menurut dia, promosi wisata mesti terus digencarkan. Seperti wisata wilayah Bandung Raya, terlebih ada dukungan sarana transportasi.

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, bisa menjadi akses masuk wisatawan. Bandara itu ditunjang Tol Cisumdawu. Selain itu, ada sarana transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.

Herman menilai, daerah di Jabar mesti menciptakan atau membuat destinasi wisata yang cocok dengan kondisi saat ini. Hal itu diharapkan dapat berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan, juga okupansi hotel.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement