REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat (Jabar) mengharapkan tingkat hunian atau okupansi hotel dapat meningkat pada momen akhir tahun. Pada masa libur Natal dan tahun baru (Nataru) sejauh ini, okupansi hotel disebut belum mencapai target.
“Kita harapkan malam tahun baru ada peningkatan,” kata Ketua PHRI Jabar Herman Muchtar, saat dihubungi, Rabu (27/12/2023).
Herman mengatakan, PHRI Jabar menargetkan tingkat hunian hotel pada libur Nataru ini mencapai rata-rata 85 persen. Sejauh ini, kata dia, target itu belum tercapai. “Ternyata tidak tercapai. Yang cukup bagus pada malam Natal, malam Sabtu, Ahad, dan malam Senin. Turun tadi malam dan nanti malam,” ujar dia.
Menurut Herman, okupansi hotel di sejumlah daerah tujuan wisata bisa mencapai rata-rata 75 persen. Seperti di wilayah Kabupaten Pangandaran, Bandung Barat, Kabupaten Bandung. Kuningan, dan Kabupaten Bogor. “Di daerah tujuan destinasi wisata, bagus, saya memperkirakan mencapai 75 persen,” katanya.
Sementara di sejumlah daerah lainnya tingkat hunian hotel disebut rata-rata sekitar 60 persen. Seperti di Kota Bandung, Sumedang, Tasikmalaya, dan Majalengka.
Herman berharap menjelang pergantian tahun okupansi hotel di Jabar bisa naik. Untuk itu, menurut dia, promosi wisata mesti terus digencarkan. Seperti wisata wilayah Bandung Raya, terlebih ada dukungan sarana transportasi.
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, bisa menjadi akses masuk wisatawan. Bandara itu ditunjang Tol Cisumdawu. Selain itu, ada sarana transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.
Herman menilai, daerah di Jabar mesti menciptakan atau membuat destinasi wisata yang cocok dengan kondisi saat ini. Hal itu diharapkan dapat berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan, juga okupansi hotel.