Rabu 27 Dec 2023 14:32 WIB

Ganjar Berharap Format Debat Capres Cawapres tdak Hanya Tanya Jawab 

Ganjar berharap selama debat setiap kandidat boleh saling menyanggah.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berikan pandangan pada sesi debat perdana Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berikan pandangan pada sesi debat perdana Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik. Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN–Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berharap KPU mengevaluasi format debat 7 Januari mendatang. Ganjar berharap ada evaluasi debat pada sesi tanya jawab. 

Hal tersebut disampaikan Ganjar ketika kunjungan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (27/12). Ia berharap format debat tidak tanya jawab saat ditanya awak media evaluasi KPU terkait format debat.  "Saya berharap debatnya tidak tanya jawab," kata Ganjar. 

Baca Juga

Menurut mantan gubernur Jateng tersebut dengan ada evaluasi terkait sesi tanya jawab akan membuat debat menjadi tontonan yang lebih menarik. Ia juga mengatakan nanti narasi yang terbentuk selama debat tersebut akan dinilai dan dilihat masyarakat.

"Bukan kuota pertanyan dan kuota jawaban tapi kuota waktu saja sehingga selama waktu masih ada para kandidat boleh saling menanyakan atau menyanggah pasti tontonannya akan menarik. Karena nanti spontanitas, data, fakta, argumen, narasinya pasti akan dilihat dan dinilai oleh publik," katanya. 

Ganjar mengatakan ia hanya menyoroti terkait tanya jawab saja. Soal mikrofon hingga mimbar ia tak menyorotnya. "Enggak (evaluasi) kalau saya tanya jawab saja, tanya jawabnya dirubah jadi waktu dan berdebat mereka, kalau yang lain lain enggak," katanya. 

Dari informasi yang dihimpun Republika, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan akan mengevaluasi terkait pertanyaan singkatan selama debat. Ia juga mengatakan akan membahas dalam rapat evaluasi terkait masukan dari para paslon soal mekanisme debat.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement