REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui banyaknya interaksi brand dengan konsumen yang beralih ke platform digital, keamanan dan privasi komunikasi merupakan hal penting. Infobip, sebagai perusahaan yang mengoperasikan firewall omnichannel, mengidentifikasi lima ancaman keamanan siber yang perlu menjadi perhatian oleh pelaku bisnis dan operator seluler.
Apa saja? Simak penjelasannya.
1. Artificially Inflated Traffic
Penipuan dengan merekayasa traffic menggunakan bot ke sebuah laman yang dapat meningkatkan biaya iklan dan menguntungkan penipu.
2. Flubot
Modus pengiriman tautan yang mengarahkan pengguna ke website palsu untuk mengunduh aplikasi atau software update. Kejahatan ini khususnya dapat mengancam ponsel Android dengan malware.
3. Smishing
Phishing melalui SMS atau smishing merupakan cara di mana penipu menargetkan konsumen untuk memberikan data sensitifnya untuk disalahgunakan. Berdasarkan data RoboKiller, modus penipuan ini telah merugikan lebih dari 10 miliar dolar AS (setara dengan Rp 153 miliar).
4. Grey Routes
Jaringan ilegal yang menerobos sistem protokoler operator seluler dan dapat digunakan oleh pengguna, tapi berpotensi merugikan pendapatan operator seluler dan mengancam keamanan dan privasi pengguna.
5. Spam
Pengiriman pesan yang tidak penting dan mengganggu pengguna. Untuk membantu melindungi konsumen, penyedia layanan firewall, Infobip menyarankan operator seluler bekerja sama dengan platform messaging untuk mengintegrasikan firewall ke dalam jaringan. Langkah pengamanan ini guna melindungi ekosistem application-to-person (A2P).