Rabu 27 Dec 2023 17:28 WIB

Survei CSIS: Pemilih PDIP Belum Solid Dukung Ganjar-Mahfud

Survei sebut sekitar 25 persen pemilih PDIP pilih pasangan Prabowo-Gibran.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan bahwa pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum solid memilih pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Masih banyak pemilih PDIP yang memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Survei yang dilakukan persis sehari setelah gelaran debat capres perdana pada 12 Desember 2023 itu menemukan bahwa 16,4 persen responden memilih PDIP dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 2024.

Baca Juga

Dari pemilih PDIP itu, baru 64,8 persen di antaranya yang memilih pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud yang diusung oleh partai berlogo banteng moncong putih itu.

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan, 25,4 persen atau seperempat dari pemilih PDIP ternyata memilih pasangan Prabowo-Gibran. Ada juga 5,6 persen pemilih PDIP yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"PDIP tidak solid juga (pemilihnya), tidak sesolid (pemilih) Partai Gerindra. Pemilih PDIP yang dukung pasangan nomor urut 3 hanya 64,8 persen. (Pemilih PDIP) ada yang lari 25 persenan ke Pak Prabowo, dan 5 persenan ke Pak Anies," kata Arya saat memaparkan hasil survei lembaganya di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Fenomena split ticket voting atau pemilih tidak memilih pasangan capres-cawapres yang diusung oleh partai yang dipilihnya juga terjadi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang diketuai oleh Muhaimin Iskandar itu elektabilitasnya 9,2 persen.

Arya mengatakan, hanya 46,2 persen pemilih PKB yang memilih pasangan Anies-Muhaimin. Sebanyak 31,9 persen pemilih PKB justru memilih Prabowo-Gibran, dan 16 persen memilih Ganjar-Mahfud.

"Ini pemilih PKB belum setengahnya mendukung Pak Anies. Jadi belum solid mendukung pasangan nomor urut 1 (Anies-Muhaimin)," kata Arya.

Sementara itu, elektabilitas Partai Gerindra berada di angka 14,6 persen. Bedanya dengan PDIP dan PKB, sebanyak 91,6 persen pemilih Gerindra mendukung pasangan Prabowo-Gibran yang memang diusung oleh partai berlogo kepala burung garuda itu. "Gerindra solid betul, 91 persen pemilihnya sudah mencoblos Pak Prabowo," kata Arya.

Survei ini juga memotret elektabilitas pasangan capres-cawapres. Pasangan Prabowo-Gibran masih bertahan di posisi pertama dengan elektabilitas 43,7 persen. Lalu disusul oleh pasangan Anies-Imin dengan elektabilitas 26,1 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,4 persen.

Sebagai gambaran, jika angka tersebut tak berubah hingga hari pemungutan suara, maka Pilpres 2024 akan digelar dalam dua putaran. Sebab, tak ada satu pun pasangan yang elektabilitasnya 50 persen plus satu. Pasangan yang akan mengikuti putaran kedua tentu Prabowo-Gibran dan Anies-Imin.

Survei CSIS ini digelar pada 13-18 Desember 2023. Survei dilakukan terhadap 1.300 responden dari 34 provinsi, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini kurang lebih 2,7 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement