Rabu 27 Dec 2023 21:35 WIB

Jumlah Investor Pasar Modal Tumbuh 17,6 Persen, Didominasi Generasi Muda

Peningkatan juga dicatatkan KSEI dari jumlah aset yang tercatat di KSEI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat (tengah) menjelaskan kesiapannya menjalanan rencana strategis dalam acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (27/12/2023).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat (tengah) menjelaskan kesiapannya menjalanan rencana strategis dalam acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan terdapat peningkatan jumlah investor pasar modal pada 2023. Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan jumlah investor pasar modal pada 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,6 persen.

"Jumlah investor pasar modal tercatat dari 10,31 juta pada 2022 meningkat menjadi 12,13 juta per 20 Desember 2023," kata Samsul di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya sebesar 5,23 juta. Selain itu untuk reksa dana sebesar 11,37 juta, surat berharga negara atau SBN sebanyak 999 ribu.

Sedangkan dari data demografi per 20 Desember 2023, Samsul menuturkan investor pasar modal masih didominasi oleh 62,33 persen laki-laki, 56,47 persen usia di bawah 30 tahun, serta 32,99 persen pegawai negeri, swasta, dan guru. Lalu 64,73 persen lulusan SMA 46,32 persen berpenghasilan 10-100 juta per bulan dan 68,14 persen berdomisili di pulau Jawa.

Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan KSEI Eqy Essiqy mengatakan dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandakan dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana. "Ini melalui agen penjual efek reksa dana (selling agent) berbasis financial technology atau fintech," ucap Eqy.

Dia menjelaskan, data KSEI mencatat 9,39 juta rekening reksa dana ada di SA fintech atau sekitar 77,49 persen. Eqy menambahkan, hal tersebut membuktikan bahwa platform digital menjadi sarana yang paling banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi di pasar modal.

Peningkatan juga dicatatkan KSEI dari jumlah aset yang tercatat di KSEI, baik dari saham dan surat berharga lainnya, maupun reksa dana. Jumlah aset saham dan surat berharga lainnya yang tercatat di sistem C-BEST KSEI meningkat 14,86 persen menjadi Rp 7.715 triliun pada 20 Desember 2023.

Jumlah saham dan surat berharga lainnya juga mengalami peningkatan 16,73 persen dibandingkan 2022 dengan jumlah yang mencapai 2.874 saham dan surat berharga lainnya.

Sedangkan dari kinerja reksa dana, jumlah Asset Under Management (AUM) yang tercatat di KSEI menurun 3,76 persen dari Rp 797,31 triliun pada 2022 menjadi Rp 767,32 triliun pada 20 Desember 2023 dengan jumlah produk reksa dana yang menurun 6,84 persen menjadi 2.249 pada 20 Desember 2023.

"Penurunan data reksa dana merupakan bagian dari dinamika dan perkembangan industri reksa dana di Indonesia," ucap Eqy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement