REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perumnas menghadirkan beragam strategi dan inovasi, mulai dari pengembangan kawasan berorientasi transit hingga hunian landed dengan desain kekinian. Targetnya, memperluas pangsa pasar yang mana 40 persen berasal dari generasi milenial.
"Memahami preferensi milenial yang cukup dinamis terhadap suatu hunian, maka Perumnas hadirkan serangkaian value proposition yang dapat memenuhi kebutuhan tren pasar," ujar Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Budi menyampaikan Perumnas tidak hanya terfokus pada penyediaan hunian subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), melainkan juga pada hunian berkualitas yang menawarkan berbagai aspek fungsionalitas dan estetika. Budi menyebut rumah milenial yang menawarkan kemudahan akses, desain modern, kawasan huni yang nyaman dan aman menjadi nilai andalan Perumnas pada produk huniannya.
"Kami memiliki target dan peta jalan yang jelas dalam mengembangkan inovasi hunian. Milenial segmen pasar yang menarik karena memiliki potensi untuk memberikan dampak yang positif bagi aktivitas bisnis Perumnas," ucap Budi.
Budi mengatakan, Perumnas memfasilitasi generasi milenial, baik bankable maupun non-bankable mendapatkan hunian dengan skema tertentu. Hal ini sejalan dengan program Hunian Milenial untuk Indonesia yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada April lalu.
"Dengan fleksibilitas dan kemudahan yang diberikan, kami harap masyarakat, termasuk generasi milenial memiliki tekad yang lebih kuat untuk membeli hunian pertamanya," sambung Budi.
Budi mengatakan sederet strategi dan inovasi tersebut berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan korporasi. Hingga November 2023, Perumnas mengalami pertumbuhan pendapatan 2022-2023 sebesar lebih dari 30 persen (unaudited).
Budi menyampaikan sejumlah inisiasi melalui digitalisasi proses bisnis Perumnas seperti financial dashboard meningkatkan kinerja pembangunan hunian Perumnas sebesar 19 persen (unaudited) pada 2022-2023 yoy. Perumnas, lanjut Budi, juga menerapkan hunian berbasis green building, termasuk hunian TOD dan hunian tapak seperti Samesta Dramaga dan Samesta Parayasa yang telah mendapat sertifikat bangunan hijau karena penggunaan material yang minim emisi karbon dan ramah lingkungan.
"Peningkatan permintaan hunian tumbuh ditambah kontribusi positif sektor properti yang menyumbang 14,6 persen-16,3 persen dari PDB nasional selama 2018-2022 memberikan ruang bagi Perumnas untuk melanjutkan tren positif," lanjut Budi.
Budi berharap inisiasi bisnis yang menghasilkan tren positif berkelanjutan serta kontribusi properti yang memberikan andil yang cukup baik terhadap ekonomi nasional kian meningkatkan kepercayaan investor. "Terlebih dengan serangkaian program seperti PMN nontunai yang kami optimistis dapat digarap dengan baik pada 2024," kata Budi.