REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,3, yang getarannya dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (28/12/2023) pagi, berdampak terhadap perjalanan kereta api. PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung sempat melakukan berhenti luar biasa (BLB) pada sejumlah kereta saat gempa bumi terjadi.
Gempa M 5,3 yang terjadi pada sekitar pukul 05.43 WIB itu dilaporkan berpusat di laut dengan jarak 94 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran, pada kedalaman 41 kilometer.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, BLB saat gempa itu dilakukan untuk memastikan jalur yang akan dilintasi kereta dalam kondisi aman dan tidak ada kendala. “Itu guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api,” kata Ayep, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis.
Ayep mengatakan, kereta api (KA) yang sempat BLB adalah KA 285 (parcel), KA 341 (Commuter Line Garut), dan KA 332 (Siliwangi). Setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, kata dia, pada pukul 06.19 WIB seluruh jalur di wilayah Daop 2 Bandung, mulai dari Leles sampai Banjar, dinyatakan aman untuk dilintasi kereta.
“Kami memastikan tidak adanya kerusakan, baik pada jalan rel atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung,” kata Ayep.
Menurut Ayep, tidak ditemukan juga adanya kerusakan pada stasiun akibat dampak gempa tersebut. Selepas gempa, ia mengatakan, seluruh perjalanan kereta di wilayah Daop 2 Bandung berjalan aman.
“Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat,” ujar Ayep.