REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengatakan bahwa pihaknya mencermati berbagai hasil survei yang ada. Namun, dari semua survei tersebut, ia mengambil kesimpulan bahwa adanya "kolam" suara dari pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia memberi contoh, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi hingga saat ini masih stabil di kisaran 70 hingga 80 persen. Namun rupanya, angka tersebut tidak semuanya lari ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang elektabilitasnya berkutat di 30 hingga 38 persen.
"Berarti ada miss 40 persen, nah miss 40 persen ini yang kami perhatikan larinya ke mana. Itulah opportunity (kesempatan) kami," ujar Andi di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (27/12/2023).
Di samping itu, TPN juga sudah merekam adanya peningkatan suara terhadap Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Jika mengacu pada jumlah suara empat partai politik pengusungnya, pasangan nomor urut 3 itu sudah mengantongi 25,56 persen suara.
Adapun saat ini, elektabilitas Ganjar-Mahfud dalam banyak hasil survei berkutat pada angka 28 hingga 34 persen. Data tersebut menunjukkan adanya pemilih yang suaranya masih dapat berpindah, termasuk pemilih Jokowi.
"Baseline dari partai yang bertambah dari 25 mengarah ke 35 persen, disertai penurunan minus 40 persen dari approval rating-nya Pak Jokowi 78 (persen) ke arah rata-rata suara Prabowo-Gibran itu 38. Nah itu yang bener-benar kami perhatikan," ujar Andi.
Kemudian, ia juga mengungkapkan strategi awal TPN Ganjar-Mahfud yang waktu itu disebut sebagai "Strategi 0". Strategi tersebut membagi tiga suara pemilih Pilpres 2024, yakni 35 persen, 35 persen, dan 20 persen.
Suara pemilih sebesar 35 persen pertama ditujukan kepada Prabowo-Gibran, karena mengacu kekuatan koalisinya yang diisi oleh sembilan partai politik. Kemudian 35 persen kedua untuk Ganjar-Mahfud.
Tersisa 20 persen suara yang ditujukan kepada Anies-Muhaimin. Kelompok suara inilah yang juga harus direbut oleh pasangan nomor 3 itu pada Pilpres 2024.
"Dalam posisi seperti ini, dari awal sebetulnya kami memiliki skenarionya dua putaran," ujar Andi.
Awalnya, TPN juga optimistis dapat memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan target suara sebesar 54 persen. Kendati demikian, ia tak menjelaskan gamblang terkait realistisnya TPN yang kini disebutnya tengah mempersiapkan strategi untuk putaran kedua kontestasi.
"Kalau pakai data objektif hari ini tampaknya kami harus mulai mempersiapkan strategi untuk putaran dua, yang tadinya kami optimis bisa menang satu putaran," ujar mantan anggota Tim 11 Jokowi pada Pilpres 2014 itu.