Kamis 28 Dec 2023 14:37 WIB

Mahfud MD Mengaku tak Percaya Hasil Survei CSIS, Ini Alasannya

Mahfud menilai hasil survei hanya untuk menakut-nakuti.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Prof Mahfud MD saat menyampaikan pidato di Universitas Bung Hatta, Sumatra Barat, Senin (18/12/2023).
Foto: dok tpn ganjar mahfud
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Prof Mahfud MD saat menyampaikan pidato di Universitas Bung Hatta, Sumatra Barat, Senin (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyatakan dirinya enggan memercayai hasil survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Survei CSIS menempatkan elektabilitas dirinya bersama Ganjar Pranowo berada di posisi terbawah.

Berdasarkan suvei terbaru CSIS, pasangan Ganjar Mahfud hanya meraih elektabilitas 19,4 persen. "Saya enggak percaya sama sekali (hasil survei CSIS)" kata Mahfud di sela kunjungannya ke Pondok Pesanter Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga

Mahfud pun mengungkapkan alasan dirinya enggan memercayai hasil survei CSIS. Dimana lembaga survei tersebut pernah merilis hasil survei yang menyatakan Joko Widodo (Jokowi) bakal kalah pada kontestasi pilpres sebelumnya. Namun, kata Mahfud, hal itu salah total.

"CSIS itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum pilpres sudah ada berita berdasar hasil survei CSIS, Jokowi game over, tapi salah total," ujarnya.

Mahfud menegaskan, dirinya tak ambil pusing soal rendahnya elektabilitas berdasarkan survei CSIS tersebut. Ia pun menyatakan, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memiliki survei internal. Meskipun, enggan mengungkapkan hasil riset berdasarkan tim survei internal tersebut.

"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri. Itu (hasil survei CSIS) hanya untuk menekan psikologi saja, untuk nakut-nakuti orang," ucapnya.

Survei terbaru yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas tertinggi. Survei yang dilakukan sehari setelah gelaran debat capres perdana pada 12 Desember 2023 itu menunjukkan, tingkat keterpilihan Prabowo-Gibran mencapai 43,7 persen.

Di bawahnya, ada pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 26,1 persen. Adapun elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud merupakan yang terendah dengan raihan 19,4 persen. Masih ada 6,4 persen responden yang merahasiakan pilihan atau belum menentukan pilihan, dan 4,6 persen responden yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement