Kamis 28 Dec 2023 15:03 WIB

California akan Terapkan Aturan Daur Ulang Air Limbah untuk Air Minum

California akan terapkan aturan pengolahan air limbah untuk air minum.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
California telah menggodok aturan dan standarisasi terkait pengolahan air limbah sebelum akhirnya dipompa ke kran-kran rumah warga.
Foto: Freepik
California telah menggodok aturan dan standarisasi terkait pengolahan air limbah sebelum akhirnya dipompa ke kran-kran rumah warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Regulator California, AS, resmi memberikan izin kepada badan-badan air (Water Agency) untuk mendaur ulang air limbah menjadi air minum. Dewan Pengawas Sumber Daya Air California telah menggodok aturan dan standarisasi terkait pengolahan air limbah sebelum akhirnya dipompa ke keran-keran rumah warga.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan mengatakan bahwa keputusan untuk memerangi kelangkaan air akan membuat California lebih tahan terhadap perubahan iklim. Sebuah laporan tentang langkah mendaur ulang tersebut, pada awalnya diajukan oleh panel yang terdiri atas 12 ilmuwan dan insinyur pada tahun 2016, dan tahun berikutnya dewan ditugaskan untuk menetapkan kriteria daur ulang air untuk implementasi langkah yang dapat melindungi kesehatan masyarakat.

Baca Juga

Pemungutan suara dilakukan beberapa bulan setelah negara bagian mengharuskan dewan menyetujui kriteria tersebut sebelum 31 Desember. Saat ini, aturan tersebut sedang dikaji oleh Kantor Hukum Administratif yang diharapkan bisa mencapai finalisasi pada tahun depan.

“Sistem yang akan digunakan nanti adalah salah satu standar yang paling canggih untuk mengolah air limbah sedemikian rupa, sehingga air hasil daur memenuhi atau melampaui standar air minum saat ini,” kata Dewan seperti dilansir Independent, Kamis (28/12/2023).

Selama beberapa dekade, California telah berjuang untuk mengamankan pasokan air bagi lebih dari 39 juta penduduknya. Rekor kekeringan dalam beberapa tahun terakhir telah memperburuk masalah tersebut.

Peraturan baru ini berbeda dengan peraturan pengolahan air biasa, yang hanya membutuhkan perawatan untuk patogen yang teridentifikasi. Aturan terbaru sangat ketat sehingga menghilangkan semua mineral yang membuat air minum segar terasa enak - yang berarti mineral-mineral tersebut harus ditambahkan kembali pada akhir proses.

Regulator berharap langkah tersebut dapat membantu membangun sumber air yang tahan terhadap iklim dan mengurangi air limbah yang dilepaskan ke Water Agency. Pemungutan suara tidak mengharuskan semua Water Agency untuk menerapkan sistem ini, tetapi badan-badan yang menerapkannya harus mengolah air untuk mencari potensi patogen dan virus.

Di San Jose, pejabat setempat telah membuka Pusat Pemurnian Air untuk publik. “Kami harap publik dapat melihat bahwa ini adalah proses berteknologi tinggi, yang memastikan airnya sangat bersih," ujar Kirsten Struve, asisten petugas divisi suplai air di Santa Clara Valley Water District.

Menurut Struve, peraturan yang baru diadopsi ini sesuai dengan Undang-Undang Air Minum yang Aman di California, yang memastikan bahwa air yang disalurkan oleh sistem air publik di California harus selalu murni, sehat, dan aman untuk diminum.

Rencana untuk menerapkan daur ulang air untuk keperluan minum pertama kali diumumkan kepada publik pada musim panas. Dewan mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan feedback dari masyarakat dan menyesuaikan kriteria awal berdasarkan komentar tersebut.

Menurut ketua Dewan Air Negara, Joaquin Esquivel, ini adalah perkembangan yang menarik dalam upaya negara bagian untuk menemukan solusi inovatif terhadap tantangan cuaca ekstrem yang didorong oleh perubahan iklim.

“Selain membantu kami membangun pasokan air yang tahan kekeringan, penggunaan kembali air minum secara langsung menawarkan penghematan energi dan manfaat lingkungan. Dan yang paling penting, peraturan ini memastikan bahwa air yang dihasilkan tidak hanya aman, tetapi juga lebih murni daripada sumber air minum yang kita andalkan saat ini,” kata Esquivel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement