Kamis 28 Dec 2023 15:13 WIB

Penemuan di Bidang llmu Kedokteran dan Farmasi pada Era Keemasan Islam 

Peradaban Islam merupakan rujukan Barat mengembangkan kedokteran dan farmasi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Khazanah keilmuan dan budaya Islam
Foto: Republika TV
Khazanah keilmuan dan budaya Islam

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Abu Bakar Ar-Razi merupakan dokter Muslim terbesar dan guru besar dalam ilmu kedokteran bagi dunia Islam dan Eropa. Nama panjangnya Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ar- Razi. Dalam bahasa Latin, nama panggilannya Ar-Razi telah dirubah menjadi Rhazes. 

Abu Bakar Ar-Razi dilahirkan di provinsi Rayy, Iran, pada tahun 240 Hijriyah atau sekitar tahun 854 Masehi. Tidak banyak diketahui kisah masa kecilnya, tapi diketahui bahwa Abu Bakar Ar-Razi belajar dasar-dasar filsafat dan ilmu-ilmu kedokteran, kemudian pindah ke Baghdad untuk melanjutkan pendidikannya.

Baca Juga

Abu Bakar Ar-Razi memiliki penemuan ilmiah besar dalam bidang kedokteran dan kimia. Dia memiliki hasil studi penting dan bernilai dalam bidang filsafat. Dia menulis sekitar 200 buku. Dilansir dari buku 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam karya Muhammad Gharib Gaudah diterjemahkan Muhyiddin Mas Rida Lc dan diterbitkan Pustaka Al-Kautsar.

llmu Kedokteran dan Farmasi

Abu Bakar Ar-Razi menguasai masalah-masalah kedokteran dan farmasi. Dia tidak hanya mempelajari kedokteran Arab dan Yunani seperti para ilmuwan Muslim lainnya, dia juga menambah pengalamannya dengan mempelajari kedokteran lndia. 

Disamping itu, Abu Bakar Ar-Razi sangat berpengalaman dalam bidang kimia. Sehingga dia memiliki kemampuan khusus dalam bidang kedokteran yang tidak dimiliki oleh para ilmuwan lainnya. Itu semua telah mendorongnya mewujudkan berbagai penemuan besar berikut ini.

Abu Bakar Ar-Razi menemukan pengaruh faktor kejiwaan dalam mengobati berbagai penyakit pada anggota tubuh. Dia memperingatkan pentingnya menghidupkan keadaan jiwa ketika menyampaikan nasihatnya kepada para dokter dalam buku-bukunya. Salah satu cara menghidupkan keadaan jiwa yakni dengan mengikutsertakan orang yang sakit bermain dengan orang yang sehat.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement