REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat bepergian ke suatu tempat, itu tidak hanya tentang mengunjungi tempat atraksi turis dan mencoba makanan khas setempat, tetapi bisa saja tentang menghadapi serangan kutu busuk dan kemungkinan membawa pulang hama tersebut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan kutu busuk dapat meninggalkan bekas gigitan di wajah, leher, lengan, tangan dan bagian tubuh lainnya.
Dikutip dari ABC News, Kamis (28/12/2023), CDC melalui situsnya mengatakan kutu busuk terbukti mampu melakukan perjalanan lebih dari 30,8 meter dalam semalam. Namun, kutu busuk cenderung hidup dalam jarak 2,4 meter dari tempat orang tidur.
Badan tersebut juga berpendapat sulit untuk menentukan di mana atau bagaimana ruangan Anda terkena dampak atau apakah ruang tersebut rentan kutu busuk. Sebab, keberadaannya tidak ditentukan oleh kebersihan kondisi tempat tinggal di mana mereka ditemukan.
Kutu busuk berbentuk ramping dan datar. Menurut CDC, bentuknya itu memungkinkan mereka untuk masuk ke dalam ruang terkecil dan tinggal di sana untuk jangka waktu yang lama.
CDC mengatakan bahwa kutu busuk biasanya berpindah saat orang bepergian. Kutu busuk dapat menemukan jalan ke dalam jahitan dan lipatan koper, tas untuk menginap semalam, pakaian terlipat, tempat tidur, furnitur, dan di mana pun mereka bisa bersembunyi.
Sebetulnya, kemungkinan tertular kutu busuk saat bepergian cukup rendah. Hanya saja, dengan meningkatnya jumlah kutu busuk secara global, ada tindakan pencegahan keselamatan penting yang harus diingat oleh para pelancong jika kejadian yang tidak menguntungkan itu terjadi.
Ahli entomologi dari National Pest Management Association di Amerika Serikat, Jim Fredericks, menjelaskan penting untuk mencari bukti adanya kutu busuk sebelum menetap di hotel, properti sewaan, atau rumah teman. Carilah kutu busuk yang hidup atau mati, kerangka luarnya atau cangkangnya'.
"Cek juga bintik-bintik kotoran kutu busuk seperti bintik hitam atau bintik pada kasur dan di sekitar retakan, celah, dan jahitan pada furnitur," ujar Fredericks saat tampil di program TV Good Morning America.
Fredericks menyarankan semua wisatawan memeriksa seluruh ruangan secara menyeluruh sebelum membongkar barang bawaan mereka. Jangan lupa memeriksa di belakang sandaran kepala, di bawah lampu, dan di dalam meja rias, sofa, dan kursi.
"Tarik kembali seprai dan periksa jahitan kasur dan pegas kotak, terutama di sudut dan tepinya, apakah ada noda-noda atau bintik-bintik," katanya.
Fredericks pun menuturkan jika menemukan tanda-tanda kutu busuk, segera ganti kamar atau penginapan. Jangan tinggal di kamar yang bersebelahan.
"Ketika tanda-tanda kutu busuk muncul, penting untuk menghubungi ahli pengendalian hama yang berkualifikasi untuk memastikan serangannya dan merekomendasikan pengobatan," kata Fredericks.
Selanjutnya, periksa barang-barang Anda setiba di rumah jika pakaian atau koper mungkin terkena kutu busuk. Pakai penyedot debu dan bersihkan kantong-kantong yang ada secara menyeluruh untuk memastikan kutu busuk tidak masuk ke dalam.
Saat kembali ke rumah, Fredericks menyarankan untuk tidak menyimpan barang bawaan di bawah tempat tidur atau di lemari kamar tidur. Letakkan di loteng, garasi, rubanah, atau lokasi lain yang jauh dari tempat tidur dan tempat istirahat.
Hal ini dapat meminimalkan kemungkinan kutu busuk atau telurnya menempel di dekat sumber makanan. Sedangkan untuk pakaian, dia menyarankan dry cleaning atau menempatkannya di pengering dengan suhu tinggi untuk membunuh semua tingkatan kutu busuk, yaitu telur, nimfa, dan kutu dewasa.