Kamis 28 Dec 2023 18:18 WIB

Kiai Ma'ruf Ingatkan Jangan Jadi Wapres Rasa Presiden

Wapres memberi pesan kepada tiga cawapres yang akan menggantikannya kelak.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Maruf Amin.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin berharap, calon wapres yang terpilih dan menggantikannya kelak adalah sosok yang mampu membantu seluruh tugas presiden. Namun, Kiai Ma'ruf mengingatkan, kedudukan dan kapasitas wapres dalam pemerintahan tetap di bawah presiden.

"Wapres itu ya wapres, gitu ya. Jangan wapres rasa presiden, itu akan menjadi masalah nantinya. Artinya wapres itu membantu presiden secara keseluruhan dan mengerjakan yang memang ditugaskan oleh presiden," kata Kiai Ma'ruf dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menginginkan, usai Pilpres 2024, terpilih sosok wapres yang lebih baik dari dirinya untuk melaksanakan berbagai program pemerintah ke depan. Termasuk, bidang tugas yang diembankan secara khusus oleh presiden.

"Saya harap tentu wapres yang lebih baik dari saya. Kalau sama itu namanya tidak ada peningkatan kan? Harus lebih baik lagi dari saya dalam tugas-tugas yang diberikan," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menegaskan, kedudukan wapres bukan seperti 'ban serep' bagi presiden. Menurut dia, wapres juga memiliki porsi tugas tersendiri meskipun dalam kapasitasnya membantu presiden.

"Bukan ban serep. Ya artinya fungsinya disesuaikan dengan memang posisi dia sebagai wapres, jangan wapres mau jadi presiden. Tapi wapres juga harus berfungsi sesuai dengan porsi yang seharusnya dilakukan," ujar Kiai Ma'ruf.

Sebagai contoh, saat ia aktif mengambil peran dalam berbagai program pemerintah dengan memberikan masukan-masukan kepada Presiden, seperti dalam sidang kabinet. Di luar itu, Kiai Ma'ruf juga terus melaksanakan dengan baik seluruh bidang tugas yang diembankan kepada dirinya.

"Paling tidak di sidang-sidang kabinet itu menyampaikan pandangan-pandangan. Nah dalam hal yang diserahkan oleh presiden, ya itu yang harus fokus dikerjakan oleh wapres," ujar Kiai Ma'ruf.

Adapun terkait tugas khusus dari presiden, Kiai Ma'ruf mencontohkan saat ia ditugaskan untuk menangani stunting. Sebagai tindak lanjut tugas ini, ia pun tidak hanya mengkoordinasikan kementerian/lembaga terkait, tetapi juga turun langsung ke lapangan.

"Saya ditugaskan (menangani) stunting, nah saya terus memimpin rapat koordinasi, kemudian meninjau ke lapangan, menghitung di daerah ini seperti apa, kemudian intervensinya seperti apa," ujar Kiai Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement